Berbagai respon positif dan negatif dari kalangan publik ramai mewarnai pelantikan Presiden RI (Prabowo Subianto) dan wakil presiden RI (Gibran Rakabuming Raka) periode tahun 2024 - 2029. Faktanya Presiden RI (Prabowo Subianto) selama masa kampanye yakin bahwa dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi di angka 8%  dengan mudah dalam dua atau tiga tahun masa pemerintahannya bersama kabinet yang dibentuk (Kabinet Merah Putih). Angka ini, meski secara matematis mungkin saja diraih dengan kondisi ideal, dalam kenyataannya menjadi target yang hampir utopis di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu, ketidakpastian investasi, serta masalah struktural di dalam negeri. Tantangan ini diperberat pula  oleh berbagai faktor global seperti ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang, resesi di beberapa negara besar, dan gangguan rantai pasok akibat pandemi yang belum sepenuhnya pulih. Lalu, bagaimana Indonesia bisa mencapai target ambisius ini ?
KEMBALI KE ARTIKEL