Anak adalah insan yang lahir kedalam dunia ini atas seijin Tuhan dari dua orang manusia yang bernama laki-laki dan perempuan, yang kemudian (semestinya) dapat disebut sebagai ayah dan ibu. Tak seorang anakpun dapat memilih siapa orangtua mereka dan dalam keluarga mana mereka akan ditempatkan, namun Penulis percaya bahwa kehadiran seorang anak adalah bagian dari sebuah rencana besar dari Sang Pencipta. Lalu, apakah seorang anak mampu berperan menjadi agen perubahan ? Tentu bisa. Agen perubahan adalah seseorang yang berperan melakukan sesuatu hal yang dapat merubah hal tersebut dari keadaan sebelumnya. Dan setiap anak mampu melakukannya tergantung dari seberapa besar perubahan akan dibuat dan seberapa besar hal dapat mendukung anak tersebut dalam melakukan perubahan.
Perubahan adalah sesuatu yang bersifat kekal, seperti kita ketahui tidak ada sesuatu di dunia ini yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Namun perubahan itu ada yang bersifat alami dan tidak dapat dihindari dan ada yang bersifat memberikan pilihan. Perubahan yang bersifat alami contohnya adalah proses pertumbuhan manusia dari bayi, anak, remaja, dewasa dan manusia lanjut usia. Sedangkan perubahan yang menawarkan pilihan adalah apakah seseorang mau tetap berada dalam kondisi yang sama seperti apa adanya ataukah sebaliknya mau melakukan atau mengalami perubahan tersebut, misalnya maukah seseorang merubah kebiasaannya membuang sampah di sungai menjadi membuang sampah di tempat pembuangan sampah yang sudah disediakan. Tiap orang diberi pilihan untuk merubah kebiasaannya, mau atau tidak melakukan perubahan itu.
Kadang dan hampir sering dalam perencanaan melakukan sebuah perubahan, muncul sifat alami yang disebut penolakan, yang disebabkan karena ketidaktahuan seseorang akan hasil dari perubahan itu. Untuk itu dalam menjalankan sebuah perubahan perlu adanya konsistensi, kesungguhan dan komitmen yang kuat dalam menjalankannya.
Lalu, mampukah seorang anak berperan sebagai agen perubahan ? Siapakah yang mempersiapkan mereka dan membuat agenda perubahan dalam tiap kegiatannya ? Penulis membagi anak dalam dua kategori yaitu :
- Anak dengan keluarga, dimana orang tua berperan penuh mempersiapkan anak sebagai agen perubahan
- Anak tanpa dukungan keluarga, sehingga perlu peran dari pihak Pemerintah atau pihak Sekolah atau pihak Lingkungan Tempat Tinggal dan atau pihak Lembaga Swadaya Masyarakat atau pihak lain diluar orang tua