Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Di-Molu Marukan

17 September 2011   13:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:52 242 0

Pernahkah anda melihat peta Indonesia? Saya yakin pasti sudah tak terhitung berapa kali, mungkin sebagian besar sewaktu masih berada di bangku sekolah. Pernahkah anda memperhatikan sebuah noktah kecil di sebelah tenggara peta tersebut, yang bernama Pulau Molu? Kemungkinan besar tidak. Saya yang mengaku jawara geografi sewaktu sekolah dulu juga sebelum ditugaskan di Maluku Tenggara Barat, tidak pernah tahu di mana letak kabupaten bernama MTB itu (Bukan NTB yang tetangganya Bali lho). Saya tahu bahwa Maluku adalah sebuah propinsi kepulauan, tapi sungguh saya tidak tahu ‘percaturan’ pulau-pulau di Maluku. Sebelum Maluku Utara berdiri menjadi propinsi sendiri, Maluku adalah sebuah kepulauan gigantis. Di sebelah utara ada pulau besar, Halmahera, dengan beberapa pulau yang mengelilinginya, seperti Ternate, Tidore, Morotai, Kepulauan Bacan, Sula, Obi dan seterusnya. Di tengah ada pulau Seram, yang menginduki pulau kecil bernama Pulau Ambon, tempat di mana ibukota propinsi berada. Di sebelah barat Pulau Seram ada Pulau Buru, yang pernah menjadi pembuangan pemimpin bangsa kita. Pulau Buru dan Pulau Seram adalah titik tengah dari kepulauan Maluku, sekaligus daerah yang pertumbuhannya paling maju. Di Pulau Buru ada hamparan sawah yang digarap oleh transmigran-transmigran dari Jawa. Konon hasil beras dari Buru mampu menghidupi mulut-mulut orang sepropinsi Maluku yang terkenal banyak makan nasi (selain kasbi alias ubi). Bandaneira, tempat yang begitu angker dan tersohor sebagai tempat kelahiran Des Alwi adalah sebuah pulau di tengah-tengah Laut Banda yang merupakan salah satu lautan paling dalam di dunia. Di sini terdapat Palung Banda, dan kedalaman lautan itu membuat di perairan Maluku ikan-ikan dengan ukuran superbesar dengan mudah dapat dijaring. Di perairan inilah para kapal nelayan Jepang datang, mengambil ikan-ikan tuna dan salmon yang lalu diperdagangkan di pasar ikan di Jepang yang sangat tersohor dan menjadi salah satu objek wisata. Yang baru saya sadari adalah bahwa di tenggara Maluku ada beberapa kepulauan yang jaraknya lebih dekat ke Australia dan Timor Leste daripada ke Ambon. Ada Kepulauan Aru tempat Yos Sudarso wafat, Kepulauan Kei (tempat lahirnya John Kei yang menjadi Corleonenya Indonesia), Kepulauan Barat Daya (tempat pulau-pulau dengan jarak berjauhan dan sekaligus menjadi tempat dengan medan tersulit di Maluku dan berbatasan dengan Timor Leste), dan Kepulauan Tanimbar. Tanimbar adalah tanah di mana tempat tinggalku sekarang, Pulau Molu Maru terletak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun