(oleh :Dewi Kusnita, S.Pd SD)
Kualitas seorang muslim ditentukan oleh amal nya, tentu saja amal kebaikan,
Tetaplah dalam kebaikan meski dipandang prasangka dan tatapan sinis dari orang lain.
Karena kita tidak bisa menyamakan persepsi, baik menurut kita tetap tidak semua orang bisa menyikapi dengan baik pula.
Beramal baik adalah perintah Ilahi, seseorang bila sudah mendapat hidayah amat mudah baginya melakukan kebaikan.
Banyak orang yang tak tergerak hatinya untuk beramal kebaikan meski sejatinya dia mampu melakukan nya, dengan kata lain hidayah Allah belum menghampirinya.
"Lalu bagaimana kita bisa menilai kualitas amal seseorang."
Ada banyak orang yang terlihat baik tapi sejatinya ada niat lain, misalnya melakukan amal secara terang - terangan karena ingin dipuji dan tidak melakukan amalan itu ketika sendiri.
Atau bisa juga melakukan kebaikan karena mengharap imbalan dari orang lain.
Amalan nya ibarat debu yabg menghilang ketika tertiup angin.
Kualitas amalan seseorang akan terlihat di akhir hidupnya.
"Janganlah kalian dibuat ta'jub dengan amalan yang dilakukan siapapun, sampai kalian melihat dg Amal apa hidupnya ditutup"
(al-hadist)
Jadi bukan seberapa banyak amal yang kita lakukan.
Tapi seberapa Istiqomah nya kita dalam beramal hingga akhir hidup kita.
Berbahagialah..
Kalau kita begitu mudah untuk beramal kebaikan, meski terlihat kecil tapi istiqomah. Itu akan menjadi saksi amal kebaikan kita.
Jadilah hamba pilihan Allah, menjemput kebaikan dengan hanya RidhaNya semata.
"Diantara kebahagiaan seseorang adalah diberikan Taufiq untuk melakukan kebaikan."
(Imam Malik)
Yakinlah Sekecil apapun amal kebaikan yang kita perbuat, sejatinya akan menuai kebaikan yang banyak buat kita.
Begitupun sebaliknya, sekecil apapun keburukan yang kita perbuat, yakinlah akan menuai akhir yang sama, bahkan efek nya lebih buruk lagi ketika di akherat.
Teruslah menebar kebaikan,
Rasulullah SAW bersabda,