Teriknya matahari tak lagi kurasa. Terus saja aku melangkah. Ada sesuatu yang menarikku. Sebuah ceruk cukup dalam di dinding tebing tertutup sulur-sulur tanaman liar. Di antara debur ombak, lamat-lamat kudengar teriakan teman-teman, "Diiit! Didiiit! Jangan masuk!"
KEMBALI KE ARTIKEL