Bermula di pertengahan 2013 beberapa komunitas peduli sejarah dan budaya di luar Jakarta mengeluh kepada saya di
Facebook tentang kesulitan memperoleh buku-buku dimaksud. Begitu pula sejumlah guru dan dosen. “Saya perlu untuk menambah wawasan,” kata seorang dosen. Saya segera menjawab spontan, “Nanti kalau saya punya buku dobel saya kirim”. Sejak itulah saya mulai mengirimi mereka sejumlah buku.
KEMBALI KE ARTIKEL