Saya yakin banyak orang abai terhadap struk atau karcis yang mereka dapatkan setelah bertransaksi. Setelah terima dari kasir toko swalayan atau tempat-tempat lain, biasanya mereka langsung membuang kertas-kertas itu karena dipandang tidak berguna lagi. Begitu pula ketika menerima karcis Transjakarta. Bertahun-tahun saya lihat di setiap halte, sebaran karcis banyak menumpuk di keranjang sampah. Padahal sesungguhnya, secarik kertas kecil itu bisa bercerita banyak tentang sejarah transportasi di kemudian hari.
KEMBALI KE ARTIKEL