Nama saya Joko Sulistyo, Program Director untuk grow! Indonesia. Saat ini, grow! sedang mengerjakan program "Reclaiming Future", sebuah program pasca bencana untuk pengungsi korban selamat dari erupsi merapi 2010. Lokasi pelaksanaan program ini adalah, dusun Paten, Kelurahan Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Alasan kami memilih desa Paten karena posisi desa yang terletak hanya diradius 6 kilometer dari puncak gunung Merapi. Masyarakat Paten yang berjumlah 250 Kepala Keluarga dengan total populasi sebanyak 756 jiwa. dengan jarak yang demikian dekat, kami memandang posisi desa Paten sangat rentan karena tidak terhalang apapun (punggungan bukit) antara desa dengan puncak merapi.
Merespon kondisi warga Paten yang kurang terurus karena terlalu bergantung kepada penanganan pemerintah ketika terjadi bencana, kami berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk membuat Dusun Siaga Mandiri (DSM) di Paten. Konsep dasar DSM adalah, mengkondisikan warga pada satu titik kesiapsiagaan terhadap ancaman bahaya merapi. DSM juga sebagai langkah awal pembekalan ketrampilan pengelolaan becana berbasis komunitas. Kemandirian DSM ditargetkan akan mencakup pada kemandirian mitigasi, evakuasi, keposkoan, dan anggaran operasional.
Mengingat sarana kesiapsiagaan membutuhkan anggaran perawatan, kami menyusun beberapa program pendukung untuk memperkuat perekonomian warga. Program pendukung termaksud akan bermuara pada terbentuknya sebuah sistem kemandirian pembiayaan melalui Bada Usaha Milik Dusun (BUMDu). Sasaran akhir program "Reclaiming Future" adalah, kemampuan siapsiaga bencana mandiri dan kemandirian pembiayaan
Keseluruhan program "Reclaiming Future" kami lekatkan dengan program pasca bencana terpadu yang kami susun berdasar kearifan lokal, kultur, demografi dan keinginan warga. secara garis besar, kami menyusun beberapa program inti antara lain :
1. Pendampingan dan Bantuan Agrikultur (melingkupi transfer informasi dan teknologi pertanian, peternakan, dan perkebunan tergantung kesiapan anggaran)
2. Pelatihan Kebencanaan (membangun Dusun Siaga Mandiri), Bantuan sarana (alat komunikasi, peta, seragam, sepatu, tenda, alat dapur umum dan logistik PPPK), Infrastruktur berupa pos pengamatan sebagai bagian dari sistem peringatan dini mandiri.
3. Bantuan Pendidikan (berupa bantuan sistem, infrastruktur dan logistik untuk perpustakaan anak dan pertanian)
4. Penguatan Ketahanan Pangan (bersama masyarakat, menyusun sistem ketahanan pangan agar apabila terjadi bencana, ada jaminan hidup dan pembangunan lumbung pangan bawah tanah. Lumbung akan berada dalam pengelolaan BUMDu)
5. Penguatan Ekonomi Mikro (Penguatan peran perempuan terhadap perekonomian keluarga. Program ini akan bermuara pada terbentuknya beberapa kelompok industri kecil rumahtangga. Kelompok-kelompok tersebut merupakan unit usaha milik BUMDu dengan sistem pembagian keuntungan antara dusun dengan pengelola)
Keseluruhan program akan mulai dilakukan pada bulan januari hingga juli 2011. Sedangkan untuk mekanismenya, kami akan menjalankan program yang sudah memiliki penyandang dana terlebih dahulu, meskipun kami memiliki prioritas bahwa program bantuan pertanian lebih baik diadakan terlebih dahulu.
Dalam pelaksanaannya, program kami akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang berkompeten menangani materi program. terutama program yang memiliki misi transfer ilmu dan teknologi, seperti :
Institur Pertanian "Stiper" Yogyakarta untuk Pendampingan Pertanian
Sekretariat Bersama Perhimpunan Pecinta Alam Yogyakarta untuk Pelatihan Kesiapsiagaan
Pelaku industri kecil dari Ungaran, Semarang (Individu) untuk program penguatan ekonomi mikro
Perpustakaan Masyarakat "Ngudi Kawruh" dari Piyungan Bantul untuk Pelatihan manajemen perpustakaan
Perkumpulan Petani Ikan asal Jombor Sleman untuk Pelatihan teknik dan budidaya perikanan
Disamping beberapa pihak tersebut diatas, saat ini kami sedang menunggu konfirmasi kesediaan kerjasama materi dari beberapa pihak.
Tim Relawan telah mendampingi warga Paten sejak di pengungsian (28 oktober) hingga mereka kembali ke kampung (5 desember). selama di pengungsian, Tim banyak menerima keluh kesah warga. yang paling membuat kami miris, warga mengeluh, selama 2 bulan mengungsi, mereka tidak dapat bekerja. Secara otomatis mereka tidak memiliki penghasilan. Warga mengaku siap harus makan ubi kayu (selama ini ubi adalah makanan ternak bagi mereka) jika pulang ke kampung hingga mereka mampu membeli beras. Saat ini, warga hanya memiliki stok makanan dari bantuan yang mulai tersendat datangnya.
Kami menyadari, hanya sedikit sekali modal yang kami miliki. 2 bulan lebih mendampingi masyarakat dipengungsian, cukup menguras keuangan kami. karena sejauh ini kami hanya mengandalkan sumbangan individu dan dana pribadi relawan.
Maka dari itu, kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk mensukseskan program kami. Jika perusahaan/lembaga/organisasi bapak/ibu berminat, kami mengharapkan kerjasama. Kami akan sesegera mungkin mengirimkan proposal untuk mengetahui detail program dan kebutuhan program, serta mempresentasikannya jika diperlukan. Dukungan dapat mencakup keseluruhan program, sebagian atau salah satu program pilihan.
Diluar program tersebut, Posko grow! Indonesia juga bersedia menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat dusun, apabila ada pihak-pihak yang ingin membantu memenuhi kebutuhan logistik.
Menurut pengakuan warga, saat ini belum ada bantuan selain logistik, bahkan belum satupun hewan ternak yang mati diganti.
Sebagai informasi tambahan, saat ini pemerintah hanya sekali menyalurkan jatah hidup berupa 4 ons beras dan uang lauk pauk sebesar Rp 4500,-. Sedangkan program pemulihan ekonomi baru akan dianggarkan pada akhir april 2011. Dengan kata lain, kami menyusun program ini sebagai program sela, bukan mensubtitusi tanggung jawab pemerintah.
Demikian, atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih
Hormat kami
Joko Sulistyo
Program Director
joko_isi@yahoo.com
+6281 808 212 007