Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Demokrat Makin Panik

21 Februari 2012   09:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:22 339 0
Sungguh merupakan hal yang sangat tragis bahwa ada seorang kader Partai Demokrat (PD) yang menganjurkan untuk memboikot media massa. Sementara itu, sang bos besar PD, SBY, bahkan mengundang para wartawan ke istana untuk mengikuti konferensi pers yang "diatur". Sebelumnya lagi, ada "orang dalam" istana, Dipo Alam, yang mengimbau para pejabat untuk memboikot media massa yang menjelek-jelekkan SBY. Dan ternyata boikot tersebut telah berlalu begitu saja. Gagal total.

Kesimparsiuran kebijakan seperti ini telah menunjukkan bahwa PD dalam keadaan yang sangat panik. Tampaknya walaupun telah diupayakan semaksimal mungkin untuk menimbulkan kesan PD tetap solid, sekarang sudah tak ketolongan lagi. Tugas TB Silalahi sebagai Ketua komisi Pengawasan dan Wakil Sekretaris Dewan Kehormatan PD semakin berat. Dia tak mungkin mampu mengawasi perilaku kader-kader PD yang sedang "kepanasan".

Mungkin bakal ada puluhan kader PD yang akan dipecat, jika TB Silalahi memiliki power yang betul-betul efektif. Dan dapat dipastikan akan timbul perlawanan dari kader-kader yang terkena sanksi pemecatan. Bisa-bisa TB Silalahi akan pusing tujuh keliling. Bisa-bisa dia sendiri yang terguling.

Tak bisa disangkal, PD kelimpungan dalam menghadapi kemelut yang sedang melandanya. Kepanikan itu akan semakin menjadi-jadi jika SBY tidak segera mengambil tindakan tegas dan berani. Ia tidak boleh membiarkan kemelut ini berlarut-larut. Ia harus turun tangan sendiri. Ia tidak boleh mengandalkan TB Silalahi atau siapapun. Ia tidak bisa lagi memasang wajah manis penuh pesona. JUstru dalam keadaan kritis seperti inilah kepemimpinan SBY diuji.

Seharusnya SBY segera menonaktifkan Anas Urbaningrum, tanpa harus menunggu keputusan KPK. Ia juga harus memecat kader-kader yang sedang menghadapi masalah korupsi, walaupun bukti resmi belum diungkapkan. sebab apabila sampai diungkapkan di muka pengadilan maka citra PD akan semakin terpuruk.Sementara itu, waktu makin mendesak. Pemilu 2014 sudah didepan pintu. Dan ia pun akan siap-siap untuk meninggalkan istana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun