Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

"Dindik Banten" Rent a Car Rp719,8 Juta

7 Juli 2012   07:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:13 168 0
(Analisa DPA Dinas Pendidikan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2011)

Depan kontrakan mang Kasman parkir mobil mewah. Bersih dan mengkilap. Nyelip diantara jejeran gerobak baso, bubur kacang ijo, petis dan gorengan. Kontras sekali. Tak lama 2 orang berjas dan berdasi keluar diantar mang Kasman yang sebentar-bentar membungkuk, mengucapkan terima kasih. Amboy necisnya.

“ehem. Dapat proyek gede nih,” godaku.

“Ah enggak. Mamang mau usaha saja kok,” katanya sambil menarikku ke dalam rumah.

“Ini usaha sudah ada dari jaman Sultan Kenari Banten,” kata mang Kasman meneruskan.

“Usaha apa mang? Jualan jimat kesultanan?,” godaku.

“Huss sembarangan ente kalo bicara. Mamang mau usaha rental kendaraan,” katanya.

“Ha ha ha. Mang mana ada rental kendaraan jaman Sultan Kenari Banten. Mobil saja belum ada, dibilang ada usaha rental kendaraan. Ngawur si mamang mah,” aku tertawa geli.

“Nah ini dia lagak orang yang suka melupakan sejarah. Soal Kesultanan Banten, ente mah tahunya hanya kuburan, shalawat, jampi-jampi pakai bahasa arab, kanuragan, pelet, santet, kiyai-kiyai dan sesuatu yang berhubungan dengan dunia gaib. Tapi tidak pernah mempelajari apa yang terjadi sebenarnya di jaman Kesultanan Banten,” cela mang Kasman sinis.

“Emang ada ya mang rental kendaraan jaman Sultan Kenari Banten? Terus yang direntalin apa mang? Toyota, lexus, jazz atau mercedes?,” godaku sambil menahan ketawa.

“Halah masih enggak percaya. Otakmu itu seperti katak dalam tempurung. Yang namanya kendaraan bukan berarti mobil. Kendaraan jaman dulu itu kuda. Nah, sejak Sultan Kenari Banten, Banten tidak pernah membeli kuda. Tapi menyewa dari peternakan kuda di Bali. Nyewa kuda, bukankah sama dengan ngerental kuda atau bahasa keren sekarang ngerental kendaraan?,” terang mang Kasman.

“Oh. Jadi ngerentalin kendaraan itu profesi yang cukup tua juga,” kataku terkejut juga.

“Tapi kalau mamang mau bikin usaha rental kendaraan, modal dari mana mang? Emang ada saudara mamang yang kaya terus meninggal?,” kataku niat menggoda timbul lagi.

“Halah mau usaha kok mengharapkan saudara yang kaya meninggal. Ini usaha malah enggak pakai modal sama sekali,” ujar mang Kasman.

“Lah, mamang mah bercanda saja. Kalau enggak pakai modal, terus kendaraannya apa? Sejadah dibacain bismillah nyampai?,” aku tertawa kembali.

“Ini nih, ini nih, tipikal orang tidak mau memutar otak. Nih baca,” kata mang Kasman menyodorkan bisnis plannya.

Tahap I

Melakukan pendekatan dengan Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Provinsi Banten, soalnya dinas tersebut mempunyai 153 kegiatan di luar kantor.

Melakukan pendekatan pada Kasi Pendidikan Tinggi, Kasi SMA, Kasi SMK, dan Kasi SD, soalnya 4 kasi itu mempunyai kegiatan paling banyak di luar kantor.

Memaparkan bisnis plan kepada Kadindik Provinsi Banten dan 4 kasi di atas, dengan tekanan dalam satu tahun Kadis dan 4 kasi tadi, bisa dapat 2 mobil avanza baru. Tergantung tanggungan uang mukanya.

Tahap II

Mengumpulkan uang muka pembayaran kredit mobil sebanyak 8 buah jenis minibus, misalnya Toyota Avanza. Dibutuhkan uang muka sekitar Rp50 juta per unit x 8 = Rp400 juta. Bisa ditanggung bersama oleh Kadindik dan 4 kasi, atau masing-masing mau menanggung berapa unit.

Mengurus legal formal badan hukum.

Mengurus pool dan kantor rental mobil. Tidak perlu bagus.

Tahap III

Memaksakan setiap kegiatan Dindik Provinsi Banten di luar kantor wajib menggunakan rental kendaraan. Biayanya harus masuk ke anggaran (DPA) Dindik Provinsi Banten. Tentu rental yang dipakai, ya Rental Mang Kasman.

Agar cepat lunas, harga satuan rental mobil per harinya dikalikan 2 atau lebih.

Menggunakan bukti DPA Dindik Provinsi Banten untuk melobi perusahaan leasing mobil dalam menentukan pola pembayaran kredit. Jadi pembayaran kredit tidak dilakukan per bulan, tapi sesuai dengan pencairan kegiatan di Dindik Provinsi Banten.

Tahap IV

Pada pelaksanaannya nanti, tidak ada mobil dari Rental Mang Kasman yang dipakai. Ada 13 unit mobil di Dindik Provinsi Banten, belum mobil pribadi milik pejabat dan stafnya. Itu cukup untuk memenuhi 153 kegiatan. Rental Mang Kasman hanya untuk menutupi legal administrasi, jadi tidak akan terlihat kalau rental itu fiktif. Sehingga uang rental bisa bersih digunakan untuk pembayaran kredit 8 mobil.

Kebutuhan kendaraan lainnya, seperti Bus dapat dikoordinasikan dengan bus Pemprov Banten, DPRD Banten atau Dispora Banten dengan sifat pinjam. Bensin dan supir sudah dianggarkan di pos lain di DPA Dindik

Berdasarkan DPA Dinas Pendidikan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2011

Jumlah Kegiatan : 153 kali

Jumlah Kendaraan yang dibutuhkan : 358 unit

Jumlah Hari Sewa : 741 hari

Total Nilai Sewa : Rp719,8 juta

Harga satuan untuk minibus : Rp600 ribu per hari

Harga satuan untuk bus : Rp2,55 juta per hari

Hitungan Untung Rugi

Harga New Avanza 1.3 E.M/T : Rp145,7 juta per unit

Harga 8 New Avanza : Rp1,16 miliar

Dengan sistem kredit 1 tahun nilai kredit 8 New Avanza : Rp998,4 juta

Pembayaran dari Dindik Banten : Rp719,8 juta

Sisa Kredit : Rp278,6 juta

Penghasilan Rental Mobil ke Umum, karena rental ke Dindik Banten rencanannya difiktifkan sebagai berikut:

5 hari x 4 minggu x 12 bulan x Rp250 ribu x 8 unit mobil = Rp576 juta.

Operasional usaha Rental 15% = Rp86,4 juta

Sewa Tanah = Rp8 juta

Bangunan = Rp25 juta

Sisa penghasilan Rental Mobil ke Umum = Rp456,6 juta

Dibayarkan ke sisa Kredit, maka penghasilan bersih usaha rental = Rp178 juta.

Karena berpartner dengan wartawan koran besar sebagai beking, maka penghasilan bersih usaha rental dibagi dua, masing-masing dapat Rp89 juta atau setara dengan Rp7,5 juta per bulan.

Keuntungan mitra di Dindik Banten

Mitra di Dindik Provinsi Banten akan mendapatkan New Avanza 1.3 E.M/T hanya dengan harga Rp50 juta per unit dengan indent kepemilikan satu tahun.

“Lihat nih, bisa dapat duit Rp89 juta tanpa modal,” kata mang Kasman.

“Mang, kenapa mesti dibagi dua ama wartawan?,” tanyaku.

“Mamang kan enggak punya koneksi ke Dindik Banten. Wartawan mah pasti punya. Pejabat biasanya takut sama wartawan. Apalagi wartawan koran besar,” jawab mang Kasman.

“Oh. Terus ini data kegiatannya benar?,” tanyaku lagi.

“Soal data sih pasti benar. Itu mamang kumpulin dari DPA Dindik Banten TA 2011. Totalnya yang segitu Rp719,8 juta,” ujar mang Kasman percaya diri.

“Ha ha ha, mang mang. Mamang ketinggalan. Ide gila mamang tuh sepertinya sudah ada yang menjalankan. Sudah ada yang duluan ngerjain,” aku tertawa terpingkal-pingkal.

“Maksudnya... Dindik dah punya mitra rental sendiri?,” tanya mang Kasman kaget.

“Ha ha ha, sepertinya sih begitu mang. Soalnya kalau belum, enggak mungkin nilai belanja rental hampir satu miliar. Coba mamang lihat DPA tahun-tahun sebelumnya. Pasti nilai sewa kendaraannya kecil,” kataku merasa menang.

“Ho oh ya. Tapi enggak apa-apa. Kan mamang masih punya beking wartawan,” kata mang Kasman tetap optimis.

“Beugh si mamang. Jangan-jangan mitra rental itu juga dibeking wartawan mang. Atau malah yang punya rental, jangan-jangan wartawan mang. Ha ha ha,” tak bisa aku menahan tawa.

“Tapi kan wartawan mamang wartawan koran besar,” tetap optimis mang Kasman rupanya.

“Halah mang, sebesar apa sih korannya,” tanyaku.

Mang Kasman ngeloyor ke kamar, mengambil korannya.

“Mang, ha ha ha, ini sih bukan koran besar. Ini mah ukuran korannya yang besar. Ini mah mingguan,” terbahak-bahak aku.

“Iya mingguan, tapi kan besar korannya,” bingung mang Kasman melihatku terbahak-bahak.

“Koran besar itu nama korannya sudah sangat terkenal, seperti kompas, seputar indonesia, sinar harapan, pos kota. Atau kalau lokal Radar, Kabar atau yang baru muncul tapi langsung terkenal karena grupnya sudah besar, seperti bantenpos, baraya dan lainnya. Bukan ukuran korannya yang besar,” kataku.

“oh gitu ya,” kata mang Kasman polos.

“Sudahlah mang. Dari tadi enggak ngerokok, emang enggak punya duit tah?,” kataku menyudahi.

“Beliin dong, asem nih dari malam,” kata mang Kasman tanpa merasa berdosa.

“Yah mang Kasman, ide mah gila pengen punya duit jutaan. Buat beli rokok saja minta. Nih beli sana,” kataku.

Dengan cuek mang Kasman pergi ke warung. Kuperhatikan coretan bisnis plannya mang Kasman. “Kenapa dulu pejabat Dindik Provinsi Banten sering ngumpul di Sempu Kerundang?,” gumamku. (g)

Resume Kegiatan Dinas Pendidikan Provinsi Banten yang menggunakan jasa Sewa Kendaraan di DPA TA 2011

Total Kegiatan : 153 kali

Jumlah Kendaraan disewa : 358 unit

Jumlah Hari Sewa : 741 hari

Nilai Sewa : Rp719,8 juta

Nama Kegiatan : Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Penanggung Jawab : Kasubag PEP

Sub Kegiatan : 6

Kendaraan : 6

Hari : 15

Nilai : Rp9 juta

Nama Kegiatan : Pengelolaan Data Pendidikan

Penanggung Jawab : Kasubag PEP

Sub Kegiatan : 3

Kendaraan : 5

Hari : 14

Nilai : Rp8,4 juta

Nama Kegiatan : Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Formal

Penanggung Jawab : Kasi Tenaga Profesi

Sub Kegiatan : 8

Kendaraan : 15

Hari : 36

Nilai : Rp27 juta

Nama Kegiatan : Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Formal

Penanggung Jawab : Kasi Tenaga Profesi

Sub Kegiatan : 8

Kendaraan : 12

Hari : 45

Nilai : Rp30,6 juta

Nama Kegiatan : Pengembangan Wawasan Kebudayaan

Penanggung Jawab : -

Sub Kegiatan : 2

Kendaraan : 5

Hari : 8

Nilai : Rp26 juta

Nama Kegiatan : Peningkatan Sumber Daya dan Penyediaan Peralatan Pada PN

Penanggung Jawab : Kasi Fasilitasi Sumber Daya

Sub Kegiatan : 6

Kendaraan : 8

Hari : 42

Nilai : Rp25,2 juta

Nama Kegiatan : Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan Kependidikan Non Formal

Penanggung Jawab : Kasi PTK-PNF

Sub Kegiatan : 5

Kendaraan : 5

Hari : 15

Nilai : Rp9 juta

Nama Kegiatan : Pengembangan Program Pada BPPNF Provinsi Banten

Penanggung Jawab : Kasi Pengembangan Program

Sub Kegiatan : 3

Kendaraan : 4

Hari : 12

Nilai : Rp7 juta

Nama Kegiatan : Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana BPPNF

Penanggung Jawab : Kasubag Tata Usaha

Sub Kegiatan : 3

Kendaraan : 6

Hari : 9

Nilai : Rp9 juta

Nama Kegiatan : Pembinaan Pendidikan Kursus dan Kelembagaan

Penanggung Jawab : Kasi Bina Lembaga Kursus

Sub Kegiatan : 7

Kendaraan : 15

Hari : 21

Nilai : Rp32,7 juta

Nama Kegiatan : Pengembangan Program Balai Tekkom

Penanggung Jawab : Kasi Komunikasi dan Informasi Pendidikan

Sub Kegiatan : 4

Kendaraan : 4

Hari : 12

Nilai : Rp7,2 juta

Nama Kegiatan : Penguatan Kelembagaan Balai Tekkom

Penanggung Jawab : Kasubag TU

Sub Kegiatan : 1

Kendaraan : 1

Hari : 1

Nilai : Rp5 juta

Nama Kegiatan : Piloting Project Sekolah Berbasis ICT

Penanggung Jawab : Kasi Teknologi Pendidikan

Sub Kegiatan : 7

Kendaraan : 14

Hari : 21

Nilai : Rp21 juta

Nama Kegiatan : Operasional BPPK dan Instalasi BPPK

Penanggung Jawab : Kasubag Tata Usaha

Sub Kegiatan : 1

Kendaraan : 2

Hari : 3

Nilai : Rp15 juta

Nama Kegiatan : Penyelenggaraan dan Operasional SMAN CMBBS

Penanggung Jawab : Kasi Pengembangan Kurikulum

Sub Kegiatan : 1

Kendaraan : 1

Hari : 2

Nilai : Rp3,4 juta

Nama Kegiatan : Pengembangan PAUD

Penanggung Jawab : Kasi Bina PUD

Sub Kegiatan : 6

Kendaraan : 34

Hari : 18

Nilai : Rp18,2 juta

Nama Kegiatan : Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan TK

Penanggung Jawab : Kasi Bina TK

Sub Kegiatan : 4

Kendaraan : 3

Hari : 24

Nilai : Rp14,4 juta

Nama Kegiatan : Peningkatan Mutu, Akses dan Tata Kelola SD

Penanggung Jawab : Kasi Bina SD

Sub Kegiatan : 26

Kendaraan : 107

Hari : 229

Nilai : Rp186,2 juta

Nama Kegiatan : Peningkatan Mutu dan Perluasan Akses Pendidikan Menengah Kejuruan

Penanggung Jawab : Kasi Bina SMK

Sub Kegiatan : 11

Kendaraan : 50

Hari : 81

Nilai : Rp112,7 juta

Nama Kegiatan : Peningkatan Mutu, Akses dan Tata Kelola SMA

Penanggung Jawab : Kasi Bina SMA

Sub Kegiatan : 27

Kendaraan : 37

Hari : 85

Nilai : Rp93,4 juta

Nama Kegiatan : Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi

Penanggung Jawab : Kasi Bina Pendidikan Tinggi

Sub Kegiatan : 14

Kendaraan : 24

Hari : 48

Nilai : Rp59,4 juta

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun