KTT Nonblok ke 16 di Teheran, Iran, pada 30 dan 31 Agustus 2012menghasilkan kesepakatan sikap sebanyak 700 butir menyangkut pelbagai isu global. Sebagian dari kesepakatan itu memperlihatkansikap yang berbeda dengan Amerika Serikat, antara lain menyangkut isu nuklir Iran. 120 negara yang hadir dalam KTT tersebut mendukung program nuklkir Iran, menolak aksi sepihak Amerika Serikat (yang menggunakan tangan PBB) terhadap Iran. Ini merupakan tamparan bagi pemerintah Amerika Serikat yang selama ini mengatasnamakan dunia inrernasional untuk menghentikan program nuklir Iran. Juga tamparan bagi Amerika Serikat karena sebagian dari negara-negara anggota Nonblok selama ini dikenal sebagai ‘sahabat’, termasuk Indonesia. Amerika Serikat juga gagal menghentikan langkah Iran menyelenggarakan KTT Nonblok yang dinilai ‘aneh’ karena diselenggarakan oleh sebuah negara yang banyak ‘melanggar’ kewajiban internasional. Kenyataannya Iran didukung 120 negara yang merupakan 2/3 anggota PBB. Dan kenyataan pula bahwa Amerika Serikat dan Uni Eropa saja yang berusaha mengucilkan Iran dari pergaulan internasional.
Sekjen PBB Ban Ki-moon yang menghadiri KTT Nonblok di Iran, sekalipun ditegah oleh Amerika Serikat dan Israel, menggunakan kesempatan untuk menyampaikan keperdulian dan harapan ‘komunitas internasional’ menyangkut program nuklir Iran, terorisme, hak-hak azasi manusia dan perkembangan di Suriah. Pesan-pesan Sekjen PBB itu sebagian tentu ada kebenarannya, sedangkan menyangkut keberadaan program nuklir Iran, ternyata peserta KTT Nonblok berbeda pendapat.
Isu-isu global lainnya yang menonjol dalam Deklerasi KTT Nonblok ke 16 di Teheran adalah Palestina. Deklerasi menegaskan hak-hak sah rakyat Palestina, kemerdekaan Palestina dengan Jerusalem sebagai ibukotanya. Menyangkut nasib para pengungsi Palestina yang diusir Israel dari tanah kelahirannya sendiri, dinyatakan punya hak untuk kembali. Selain itu mendukung usaha-usaha rekonsiliasi Palestina berdasar kesepakatan Kairo dan Doha. Juga pernyataan solidaritas terhadap pejuang-pejuang Palestina yang ditawan Israel. Tidak kalah pentingnya salah satu butir deklerasi juga menyatakan perlawanan terhadap ‘islamophobi’ (ketakutan terhadap Islam) di seluruh dunia.
Deklarasi KTT Nonblok ke 16 di Iran yang tegas dan berani itu menunjukkan negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya tidaklah membebek begitu saja terhadap keinginan Amerika Serikat dan konco-konconya mengenai cara-cara menciptakan perdamaian dunia.
Sekalipun tidak punya kekuatan yang ‘memaksa’ Amerika Serikat dan konco-konconya untuk mengubah sikap, setidak-tidaknya Deklerasi KTT Nonblok ke 16 Teheran menyumbangkan pemikiran-pemikiran yang lebih adil dalam menyelesaikan berbagai masalah global.