Begitu juga dengan negara Arab Saudi, yang sebagian dari warga mereka masih mempercayai mitos tentang kucing tersebut. Menurut mereka, kucing adalah hewan yang akan memberikan tanda ketika rumah mereka akan kedatangan tamu. Konon, Nabi Muhammad SAW pernah hendak berkunjung ke rumah salah satu sahabatnya yang bernama Abu Hurairah, dan yang pertama kali menjemput kedatangan Rasulullah adalah kucing milik Abu Hurairah, setelah sebelumnya kucing itu terlebih dulu telah memberikan tanda bahwa rumahnya akan kedatangan tamu.
Berbeda dengan daerah Britania raya yang menganggap keberadaan kucing dalam rumah akan membawa kesialan atau marabahaya. Dulu, semasa Kekuasaan Raja Arthur yang hobby memelihara kucing di dalam istana. Warganya selalu terkena penyakit ketika di ketahui makanan mereka telah di curi oleh kucing-kucing istana tersebut. Hingga akhirnya Raja Arthur melepaskan kucing-kucing itu secara liar di luar istana, dan melarang keras keberadaan kucing yang di percaya akan membawa sial.
sedangkan di cina dan Yunani kuno. Kucing adalah hewan yang di percaya sebagai utusan dewa. Tapi untuk di cina sendiri, mitos kucing ada berbagai versi. Dahulu, ada sebuah desa yang pernah di landa wabah tikus, hingga mereka memohon kepada dewa dan kemudian dewa mengutus kucing untuk memangsa tikus-tikus hama tersebut.
Di masa Yunani kuno, hewan kucing juga di anggap mulia bagi mereka. Yang percaya bahwa kucing adalah hewan kesayangan dewa. Bahkan, seorang filsuf terkenal asal yunani yang bernama Socrates pun ikut merayakan hari kucing di kota Athena.
Di indonesia, mitos tentang kucing ini paling santer berkembang dalam legenda jawa. Dahulu, kucing adalah hewan yang menjadi korban untuk pesugihan di tanah jawa. Bahkan mitos tentang kucing pun masih di percaya bagi kebanyakan masyarakat indonesia di manapun. Ada yang mengatakan bahwa kucing adalah utusan malaikat. Dan meyakini bahwa kucing memilki 9 nyawa.
Mitos kucing sendiri di indonesia. Tidak sedikit memang yang menjadi kenyataan, seperti sering terjadinya kecelekaan yang di alami oleh pengendara bermotor yang menabrak kucing hingga mati dan membiarkan kucing tersebut tanpa menguburkannya. Mitos ini di yakini oleh kebanyakan masyarakat indonesia, dan percaya bahwa menabrak kucing hingga mati dan tidak menguburkannya maka akan mendatangkan malapetaka.
Saya juga pernah mendengarkan cerita dari kerabat-kerabat saya di jawa tentang mitos kucing yang lain. Menurut mereka, dahulu pernah ada jenazah orang yang telah meninggal, yang mendadak bangkit dari kematiannya setelah di langkahi atau di lompati oleh kucing hitam. Entah benar dan tidaknya, tapi banyak yang mengatakan demikian.
itulah beberapa mitos tentang kucing di berbagai negara dan di negeri kita ini sendiri. Tulisan ini saya buat bukan untuk di percayai atau di yakini. Tetapi semua kembali pada Sang Khalik. Bahwa mempercayai sesuatu yang tidak di ajarkan dalam agama adalah musyrik.