Musibah yang menimpa salah satu pesawat milik maskapai Air Asia pada 27 desember 2014 lalu. Membuat masyarakat yang ingin bepergian menggunakan pesawat terbang, merasa khawatir ataupun takut musibah yang sama akan mereka alami. Sejak kecelakaan pesawat Air Asia tersebut, penjualan tiket pesawat pun mengalami penurunan. Tapi sebenarnya, menurut pakar transportasi dan mantan pramugari, menggunakan pesawat sebagai alat transportasi jauh lebih safety ketimbang alat transportasi lainnya seperti mobil ataupun kereta api. Selain itu, kembali juga pada Kehendak Yang Maha Kuasa, bahwa kita sebagai manusia sejatinya tak pernah tau takdir seperti apa yang akan menimpa kita. Hanya saja, calon-calon penumpang pesawat masih mengingat jelas dan selalu membayangkan akan ngerinya musibah kecelakaan pesawat QZ 8501 dan beberapa pesawat sebelumnya yang bernasib sama. Musibah itu pula yang memberikan dampak besar bagi maskapai yang bersangkutan, salah satu contoh seperti Air Asia yang kini semakin mengalami penurunan dalam jumlah penumpang, terkait pasca jatuhnya QZ 8501, satu pesawat yang tergelincir di Filiphina dan satu pesawatnya yang gagal terbang di bandara juanda. Oleh karena itu, Manajemen Air Asia dan kru Pesawat Air Asia kini membuat satu gebrakan untuk membuat penumpangnya merasa nyaman dan tidak merasakan takut didalam pesawat ketika melakukan penerbangan. Seperti yang telah di lakukan oleh dua orang pramugara Air Asia tujuan Jakarta - Denpasar ( tidak disebutkan nomor penerbangannya / sumber www.merdeka.com ). Yang dalam penerbangannya kemarin, pesawat Air Asia itu mengalami turbulence dan untuk menghilangkan rasa takut penumpangnya, dua orang pramugara tersebut menghibur penumpangnya dengan cara menyanyikan lagu dengan menggunakan gitar ( mirip orang ngamen di metro mini ), selama pesawat mengalami turbulence. [caption id="" align="aligncenter" width="542" caption="sumber foto : www.merdeka.com"][/caption] Salah satu penumpangnya yang bernama Marsyel, seperti yang diberitakan oleh www.merdeka.com. lantas merekam aksi "ngamen" dua pramugara tersebut dan menyebarkannya lewat akun Path. Marsyel mengatakan apa yang telah di lakukan dua orang pramugara itu cukup membuat penumpang menjadi tenang hingga pesawat lending. Meskipun banyak yang mengomentari negatif pemberitaan tersebut terkait peraturan penggunaan safety belt di dalam pesawat semasa mengalami turbulence. Tapi apa yang di lakukan dua pramugara Air Asia itu setidaknya cukup mengusir ketegangan dan menghilangkan kekhawatiran penumpang di saat melakukan penerbangan yang penuh dengan turbulence.
KEMBALI KE ARTIKEL