Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Artikel Utama

Aku Kuliah untuk Bisa Melamar Kerja !

14 Februari 2011   03:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:37 1523 7

Suatu waktu saya diminta mengisi gladi resik purna wisuda di AA YKPN Yogyakarta, sebenarnya pembicaranya harusnya bukan saya, tapi Bapak Fikron, seorang pengamat ekonomi yang berdomisili di Yogya. Tema yang diusung panitia adalah "Spirit of success". Pembicara selain saya adalah seorang alumni AA YKPN yang sukses merintis usaha Elektronik di Yogya, seorang perempuan muda yang penampilannya low profil. Beliau menceritakan pengalamannya jatuh bangun membangun perusahaannya. Giliran saya berbicara tentang spirit of success, saya buka dengan kalimat : "Selamat datang calon pengangguran Indonesia..". Semua terdiam barangkali panitia keliru memanggil saya atau menganggap saya tak mengerti tema pembicaraan hari itu, atau mungkin calon wisuda diam karena saya tak memberikan cerita perusahaan yang baik buat mereka pada calon wisuda seperti yang mereka harapkan.

Dalam forum saya menceritakan angka pengangguran Indonesia, dimana Sarjana menyumbangkan angka 10,1 Juta. (Diam-diam dalam hati saya nyeletuk kalau dalam angka itu juga termasuk saya). Tapi saya percaya diri seperti seorang pengamat ekonomi menceritakan buruknya Indonesia dari segi pekerjaan. Beratus ribu orang berbondong-bondong mendaftar dan ikut tes CPNS bahkan sudah lima kali dia lakoni tak kunjung diterima. Menunggu tahun berikutnya sampai umur tak masuk kualifikasi. Lobi sana sini tau aja ada calo yang masih punya link untuk bisa masuk lewat belakang. 150 juta ditawarkan, ada yang berhasil lewat jalan ini tapi tak semua mampu. Setiap minggu beli koran kompas nyari lowongan, setidaknya 4 amplop dikirim setiap minggu untuk nyoba-nyoba di perusahaan, tau aja dipanggil, harapnya. Berapa kali dipanggil interview namun karena fresh graduate tak memenuhi kualifikasi. Perusahaan butuh yang berpengalaman, karena tak repot buat training, alasan personalianya. Ceritaku ini, membuat mereka tak bersemangat, semakin tipislah harapan para sarjana baru ini, masa depan yang suram di depan mata. Panitia memang benar-benar salah memanggil saya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun