Tulisan ini saya buat sepulang dari sekadar menghirup udara di luar rumah. Jalan malioboro makin macet saja, terlebih malam minggu. Tak ada yang kulakukan selain jalan-jalan di sepanjang Jalan Malioboro. Sebelum pulang oleh seorang teman saya diajak mampir membeli roti “Djoen”. Toko roti ini terlihat klasik. Katanya roti “Djoen” masih dibuat oleh tangan sendiri. Hanya seorang ibu tua, china dan pembantunya yang melayani kami. Alasan teman saya membeli roti itu sederhana: roti ini masih klasik seperti dalam Madre. Saya mengikutinya.