Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

KPSI Pertaruhkan Nyawa Sendiri

27 Oktober 2012   05:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:20 1390 0
Teringat dengan perkataan orang tua dulu dimana
kematian itu tiba oleh sebab pekerjaan/perbuatan
kita sendiri.

Mungkin kita sering mendengar ketika Pawang ular
mati dipatuk ular,pawang buaya mati dimakan
buaya dan banyak lagi.
Jika mengaitkan pada kisruh Sepakbola indonesia
maka perkataan orang tua dulu itu banyak
benarnya.

KPSI dimana sebagai pihak pemberontak dengan
bekingan mafia yg sudah berpengalaman akan
berusaha sekuat tenaga untuk melindungi lapak usahanya. Judi dan pengaturan skor adalah bentuk
dari pekerjaan mafia ini. Main judi itu asyik lho
apalagi kalau menang terus,awalnya bertaruh
sedikit,menang tambah lagi dan begitu seterusnya
hingga ahirnya harga diri bangsa inipun
dipertaruhkan. Bukan tukang judi namanya jika tidak main curang,buat mereka menang itu wajib
hukumnya. Mr.KPSI melupakan sesuatu bahwa
sepandai pandainya tupai melompat g mungkin
pakai kacamata minus (up keceplosan)
keseringan menang membuat mereka lupa akan
kekalahan,harta yang sudah segunung perlahan terkeruk dan lama2 habis.
Namanya sudah jadi candu walaupun sudah tidak
punya apa2 maka akan tetap bermain judi dan
nyawapun dipertaruhkan persis seperti tingkah
laku begundal KPSI saat ini. Dengan didaftarkanya
Tim TRG ke AFF maka ini adalah pertaruhan pamungkas mereka dan jika cara ini berhasil belum
tentu juga keadan akan kembali seperti semula
(kembali kaya maksudnya) hanya saja mereka
masih bisa bernapas untuk melanjutkan permainan
judi lagi,jika mereka kalah ya mati alias ko’it alias
modyar karena nyawa yang pertaruhkanya. Berikut ini daftar kekalahan KPSI :
1. AFC/FIFA hanya mengakui PSSI Djohar Arifin
2. Penandatangan MoU di kuala lumpur.
3. Timnas indonesia dibawah PSSI resmi yg berhaq
mewakili piala AFF nanti.
4. . . . . . . . . .
5. . . . . . . . . .

Silahkan teman2 isi sendiri karena terlalu banyak
untuk dituliskan.
Nb: nyerempet taxi ampe dikejar kestadion boleh
dimasukan juga tuh hehe..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun