Sewaktu saya bertugas di daerah dulu, banyak pejabat yang duduk bukan berdasarkan keahlian atau kompetensinya. Ada kepala bidang tata bangunan dijabat oleh sarjana agama, ada pula kepala dinas kesehatan dipimpin oleh sarjana teknik, sementara dokternya sendiri malah jadi kepala dinas sosial. Itu terjadi di hampir semua level eselon, kecuali sebagian eselon IV dan staf yang memang masih ditempatkan sesuai dengan keahliannya.
KEMBALI KE ARTIKEL