Peristiwa itu terjadi 68 tahun lalu ketika ribuan pesawat tempur Jepang membombardir
Pearl Harbour pada tanggal
7 Desember 1941 membuka Perang Pasifik sebagai lanjutan dari Perang Asia Timur Raya yang telah berkobar sejak Jepang menyerang Cina tahun 1937. Serangan tersebut cukup mengagetkan pihak Amerika Serikat karena tidak didahului dengan maklumat perang. Teriakan Tora!!Tora!!Tora bergema di antara para pengebom Jepang tersebut yang dengan semangat tinggi menghujani pelabuhan dengan bom dan meriam, bahkan kamikaze dengan menabrakkan pesawat ke hidung kapal. Serangan tersebut bertujuan untuk melumpuhkan armada laut Amerika Serikat yang berpangkalan di Hawaii, agar tidak mengganggu pergerakan tentara Jepang di Asia. Hasilnya cukup menakjubkan, dimana 20 kapal tempur Amerika karam, 188 pesawat terbang rusak dan 2.403 korban jiwa. Semenara pihak Jepang 'hanya' kehilangan 55 pesawat tempur dari 441 pesawat tempur yang dipakai. Namun kebaikan memang selalu dilindungi Tuhan. Tiga kapal induk yang menjadi sasaran utama serangan tersebut ternyata sedang berlayar. USS Enterprise sedang pulang kampung, USS Saratoga juga sedang nongkrong di galangan kapal Puget Sound, sementara USS Lexington sedang patroli. Selamatnya tiga kapal induk tersebut ternyata berpengaruh di kemudian hari. Amerika Serikat yang sebelumnya tidak tertarik untuk terjun langsung ke kancah Perang Dunia II, menjadi terlibat penuh bahkan langsung memimpin sekutu menghancurkan Triple Axis Jerman-Jepang-Italia. Di Pasifik sendiri, MacArthur dengan semboyannya yang terkenal 'I Shall Return' memimpin armada Amerika dengan pola 'lompat katak' kembali menguasai pulau-pulau di Pasifik satu demi satu, hingga mendekati bibir Jepang. Bom Hiroshima dan Nagasaki memaksa Kaisar Hirohito menandatangani perjanjian penyerahan Jepang kepada sekutu yang diwakili oleh Jenderal Douglas MacArthur di kapal USS Missouri. Perang Dunia II berakhir, dan Jepangpun luluh lantak. Namun dalam waktu singkat, mereka berhasil bangkit kembali, bahkan sekarang menjadi salah satu negara yang disegani di dunia tanpa harus menunggu hingga 68 tahun. Pelajaran berharga dari peristiwa ini adalah gerakan cepat dan kilat akan memberikan dampak luas bagi musuh, paling tidak perlu waktu untuk pembenahan kembali. Kebangkitan Jepang pasca PD II juga patut diapresiasi dan dicontoh oleh bangsa kita. Peristiwa itu juga mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak tidur, selalu ada celah atau kebetulan yang menyelamatkan dunia dari ancaman perang lebih lama. Pertanyaannya, kapan Indonesia bisa bangkit seperti Jepang? Versi lengkap bisa dibaca
disini,
disini, dan
disini. (Lagi buka-buka sejarah)
KEMBALI KE ARTIKEL