Dalam kehidupan masyarakat modern, konflik dan integrasi sosial menjadi dua aspek penting yang tidak terelakkan. Konflik mencerminkan adanya dinamika sosial yang kompleks akibat perbedaan kepentingan, nilai, atau pandangan hidup. Sementara itu, integrasi sosial menjadi upaya menciptakan harmoni di tengah keragaman masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto (2006), konflik adalah proses sosial di mana dua pihak berusaha saling menyingkirkan dengan menghancurkan atau membuat pihak lain tidak berdaya. Namun, konflik tidak selalu menghasilkan dampak negatif. Sebaliknya, Emile Durkheim (1893) menekankan bahwa konflik dapat mendorong solidaritas baru yang menguatkan masyarakat.