Sepertinya para alumni yang terpancing emosi negatifnya sudah tidak ada kerjaan lagi atau ingin tampil atas guyonan seorang Marzuki.
Pertanyaan sekarang, apakah kita masih menganggap Bung Marzuki Ali sebagai Ketua DPRRI? Apakah kita masih peduli dengan guyonannya? Apakah kita sesungguhnya orang yang benar-benar sakitkah?
Jika kita masih menganggap Marzuki sebagai Ketua DPRRI dan peduli pada guyonannya, maka kita sesungguhnya masih cinta dan mengakui Bung Marzuki sebagai wakil rakyat. Jika sebaliknya, maka anggaplah apa yang dilakukan oleh Bung Marzuki sebagai angin lalu.
Sepertinya beberapa individu yang memberi komentar pedas dan melaporkan Bung Marzuki, sesungguhnya individu yang ingin cari muka saja. Mumpung emosi negatif terpancing, dan mumpung tidak ada kerjaan lagi... Bolehlah showoff!!! Agar tampil di media, yang kebetulan wartawan juga sudah tidak ada berita... Bung Marzuki kentut saja jadi berita. Buatlah acara yang besar-besar.
Bukankah secara alamiah, jika engkau mendengar berita, maka selidikilah berita itu, agar lebih cerdas menanggapinya.
Untuk itu... marilah kita mengabaikan apa yang disampaikan oleh Bung Marzuki.... Seluruh rakyat sudah tidak peduli dengan ucapan Bung Marzuki, dengan sendirinya Bung Marzuki yang akan mengetahui jawaban yang sesungguhnya pada suatu waktu. Mungkin belum hari ini, minggu ini, bulan ini, tetapi bulan depan. Bung Marzuki menyampaikan sesuatu yang urgent, tetapi rakyat sudah tidak mau mendengar dan tidak peduli. Akhirnya yang rugi Bung Marzuki sebagai Ketua DPR RI dan rakyat.
Pilih yang mana....
Merdekaaaaaaaaaaaaaaaaaa