Ibu Ribka : “Ribkaaa…. cepat nakkk nanti terlambat ayooo becak mu sudah di depan nak”.
Ribka : “Iyaaaa mah, Ribka sudah siap. Ribka berangkat ya mah”.
Ibu Ribka :”iya nak hati - hati di jalan”.
Ribkapun menaiki becaknya, tak lama sekitar 20 menit ia akhirnya sampai di sekolah. Ribka langsung memasuki kelasnya itu dan duduk di bangkunya sambil menunggu bel masuk berbunyi.
Anita : “Ribka hari ini kamu bekal apa?”(tanya anita sambil memasuki ruang kelas).
Ribka : “Nit duduk di sebelahku yuk, hari ini aku bekal roti dan susu di buatkan kakaku”.
Anita menghampiri bangku Ribka karena ajakannya tadi lalu melanjutkan perbincangan hingga bel masuk kelas berbunyi. Ribka menjalani kegiatan kelasnya dengan bersemangat sehingga tak terasa olehnya jam sudah menunjukan waktunya istirahan di iringin dengan bunyi bel.
Ribka : “Asikk….., waktunya istirahat”.
Anita : “Ribka kita makan di kelas aja ya? kantin pasti sedang penuh sekarang.”
Ribka : “ boleh, ya udah ayo kita cuci tanggan dulu!”.
Ribka dan Anitapun menuju wastafel yang ada di depan Kelasnya untuk mencuci tanggan mereka. Namun sayangnya ketika kembali ke kelas Ribka baru menyadari susu yang kakanya bawa tidak ada padahal tadi pagi Ia baru menunjukanya kepada Anita.
Ribka : “Nita, kamu lihat susu ku tidak ya?, tadi aku manaruhnya disini.”
Anita : “ gak lihat sih, tapi aku tau tadi kamu taruh di ditu”.
sambil mencari cari di sekitar mareka, tak sengaja anita melihat Tasya membawa susu yang sama dengan milik Ribka.
Anita : “ Ribka-Ribka bukanya itu milik mu ya?.” (sambil menunjuk kearah genggaman Tasya)
Ribka : “ Ia benar itu tempat minum milik ku, ayo kita samperin.”
sambil berlarian ribka dan anita akhirnya sampai di depan Tasya. Ribka langsung mengambil botol minum miliknya.
Tasya :” Apasi ambil-ambil itu milik ku tau!”
Ribka : “ Enak saja itu punya ku tau! aku bisa membuktikanya!”
Tasya :” Coba kalo kamu bisa buktiin itu punya km!” ( Tasya pun meninggikan suaranya)
Ribka : “ Ini lihat, tanda ini mama buatkan untuk aku biar tidak tertukar dengan yang lain tahu.” (sambil menunjukan titik cat di belakang botol)
Anita : “ Huh tukang curi dasar! sukanya mengaku-aku barang orang.”
Ribka dan Anita bergegas meninggalkan Tasya dan menyantap makanannya dan melanjutkan kegiatan Sekolah dengan senang seakan-akan kejadian yang menimpa ia tadi tidak pernah terjadi. saat sedang asik merapihkan buku untuk persiapan pulang sekolah tiba-tiba seorang Guru masuk dan meminta Ribka untuk keruang guru. Ribka pun izin terhadap guru yang sedang mengajar dan mengikuti guru yang memanggilnya tadi.