Sampah paling banyak berupa box-box plastik, botol-botol minuman air mineral, sepatu-sepatu, berbagai benda kemasan lainnya. Tampak banyak pula bungkus-bungkus kemasan plastik makanan dan minuman bermerk asal Indonesia. Namun tidak bisa dipastikanapakah sampah-sampah itu oleh sebagian masyarakat Indonesia sengaja dibuang kelaut
Karena tempat pembuangan dan pengolahan sampah yang ada tak memadai ataukah ada penyebab lain.
Parahnya lagi, banyak burung-burung pelikan dan camar yang mati karena mereka memakan sampah yang berupa baut-baut, mur, plastik, karet, korek gas dan lain-lain. Dalam tayangan yg disiarkan, saat burung mati dibelah perutnya ternyata berisi barang-barang sampah yang berbahaya.
Sejak penumpukan sampah itu diperkirakan puluhan burung telah mati setiap harinya. Sampah menumpuk terbawa air laut dan menumpuk di Queensland. Menurut pengamat lingkungan setempat, burung-burung yang biasanya memakan ikan atau hewan laut lainnya ini mulai terusik keberadannya dengan tumpukan sampah tersebut.
Sementara itu, Ahli lingkungan dr California mengungkapkan, jika sampah-sampah tetap dibuang ke laut seperti sekarang sekitar 50 tahun kedepan seluruh lautan dunia akan terpenuhi sampah yang diikuti dengan matinya ekosistem penyeimbang dilingkungan laut. Jika kondisi ini terjadi maka kehidupan manusia pada akhirnya pun akan terancam.
Sampah yang tak terolah sebagaimana mestinya, bisa menjadi bumerang sendiri bagi kehidupan manusia.
Untuk penggunaan kemasan-kemasan dr plastik atau sejenisnya disarankan untuk dibuat dari produk-produk yang bisa hancur dengan sendirinya jika sudah tak terpakai. Penggunaan barang yang bisa dipakai ulang dan didaur ulang akan lebih baik. Misal menganti kantong belanja pastik dengan kantong kain yang dapat dipakai berulang-ulang kali dll
Untuk selanjutnya sampah-sampah yang menumpuk disepanjang pantai queensland ini akan didaur ulang. Setidaknya dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk membersihkan seluruh area pantai dari tumpukan sampah ini.