Hiruk pikuk pileg sudah melewati masa kulminasinya. Tak ada perubahan signifikan dari suasana pemilu terdahulu. Sama saja. Masuk ke TPS, keluar dengan tinta biru yang menghiasi jari. Padahal yang kuharapkan jika keluar dari TPS, bisa membawa kupon berhadiah yang dapat ditukarkan di Indomaret. Syukurnya, tidak ada yang bergocoh-gocoh agar menang dan duduk tenang di kursi dewan. Oh, banyak juga yang menjadi pencopet suara rekan-rekannya sendiri. Ini sebuah kewajaran dalam politik. Bukankah politikus itu senang mencuri layaknya tikus. Tapi bukan timun, melainkan uang rakyat.