Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Banyak Manusia Kalah, Karena Memilih Bahagia

4 Februari 2015   05:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:52 1901 68
Judul artikel ini bukanlah lucu-lucuan, hanya ingin mengajak kita untuk melihat lebih dalam. Kata ‘kalah‘ pada judul di atas adalah kalah dalam makna absolut. Sebuah kondisi kalah yang bukan dilihat dari kebanyakan isi kepala manusia. Namun kondisi kalah yang sesungguhnya. Sedangkan kata ‘bahagia‘ pada judul tersebut bermaksud untuk menjelaskan kondisi bahagia semu. Merasa bahagia namun tidak, merasa senang namun tidak. Sebuah kondisi bahagia yang umum terpatri nyata di sebagian besar kepala manusia.

Berkehidupan di bumi – sebagai sebuah manifestasi dan bukti nyata akan hadirnya manusia di hamparan luas bumi ini – bukanlah sesuatu yang didasarkan atas keinginan dan keakuan. Keinginan dan keakuan membuat setiap sesuatu menjadi tidak – lagi – memiliki jati diri. Termasuk kebenaran. Kebenaran – sesungguhnya – memiliki jati diri yang sangat khas. Jati diri kebenaran itu logis dan sangat mudah untuk dipahami; tidak mengawang-ngawang dan gaib. Namun, ketika kebanyakan manusia, menjalankan berkehidupannya di atas rasa keinginan dan keakuannya masing-masing, jati diri kebenaran itu tercerabut dengan sendirinya dan lambat laun pun sirna.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun