Film KKN Di Desa Penari diproduksi pada tahun 2020 dan mengalami pengunduram penayangan selama 2 tahun dikarenakan terjadinya pandemi covid-19 dan peraturan PSBB. Akhirnya film KKN Di Desa Penari berhasil liris di tanggal 30 April 2022, film ini banyak diserbu oleh penonton disetiap bioskop karena ceritanya yang terkenal menyeramkan, selain menyeramkan di film ini juga menyajikan pesan moral.
Film KKN Di Desa Penari ini berceritakan sekelompok mahasiswa yang akan melakukan kegiatan KKN disebuah Desa yang jauh dari Kota bahkan keramaian. Desa tersebut berada ditengah hutan belantara dan tidak ada desa lain selain desa tersebut. Informasi nama desa dan daerah dirahasiakan untuk menjaga privasi dari keluarga, dan nama peran pun disamarkan. Permasalahan pada film ini dimulai dengan ketertarikan Bima terhadap Widya dan ketertarikan Ayu terhadap Bima. Pada cerita Film ini Bima mendapatkan mimpi Widya yang sedang dililit ular dan membutuhkan pertolongan. Bima harus ke tapak tilas untuk membawa gelang yang ada disana dan diberikan kepada Widya. Namun Bima menitipkan gelang itu kepada Ayu untuk diberikan kepada Widya karena Ayu merupakan teman Widya. Namun Ayu merasa cemburu karena ia menyukai Bima dan Bima ingin memberikan gelang tersebut kepada Widya. Karena kecemburuannya gelang tersebut disimpan oleh Ayu. Dan dari situ perjanjian mereka dengan bangsa jin dimulai. Namun pada saat perjanjian mereka terungkap oleh nur dan memutuskan untuk pulang esok hari semuanya sudah terlambat, saat mereka semua tertidur lelap, Bima dan Widya menghilang dan Ayu sudah terbujur kaku ditempat tidur.
Cerita dalam film KKN Di Desa Penari ini sangat menarik bahkan adegan yang dilakukan setiap pemain sangat totalitas sehingga mampu membuat para penonton puas. Adegan ayu menari dan dikelilingi banyak penunggu tempat tersebut menjadi bagian yang paling banyak disukai oleh para penonton. Menari sambil menangis mengisyaratkan bahwa Ayu telah menyesal melakukan perjanjian dengan Badarawuhi. Dan juga adegan Bima yang sedang bersetubuh dengan Badarawuhi dan dikelilingi banyak ular dan ular-ular tersebut adalah anak-anak dari Bima dan Badarawuhi. Selain itu latar tempat yang digunakan juga sangat indah dan sesuai dengan yang dibayangkan penonton. Desa yang jauh dari perkotaan dan jalanan besar, rumah rumah kayu yang menggambarkan seperti dicerita Twitter dan juga sinden yang akan menjadi proker mereka melakukan KKN. Pengambilan video dan sinematografi yang diberikan pun sangat indah dan memanjakan mata. Pemandangan alam bebas dari hutan dan sebuah desa kecil, pengambilan angle dari setiap adegan begitu apik. Dan hantu Badarawuhi yang sangat cantik dan lentur saat menari. Dalam film ini mampu membuat penonton merasa terhanyut di dalam cerita tersebut. Film ini mampu membuat penonton merasa sedih dengan akhir dari cerita tersebut.
Selain itu film ini memiliki pesan moral untuk para penonton. Dimana pun bumi dipijak disitu pun langit dijunjung yang berartikan kita harus bisa menyesuaikan diri dengan adat dan tempat tinggal, maknanya kita wajib menghormati adat atau aturan yang berlaku ditempat yang kita tinggal. Perilaku, sikap, dan perkataan kita harus dijaga, menghormati adat istiadat dimana pun kita berada. Jangan melakukan hal yang tidak baik di daerah yang kita kunjungi seperti melakukan perjanjian dengan bangsa jin. Seperti Bima dan Ayu yang telah melawati batas yang seharusnya dan membuat perjanjian dengan jin sehingga membuat mereka terjebak dan masuk ke dimensi lain. Pada film ini mengajarkan kita dan memberikan kita sebuah gambaran apa yang kita tuai itu yang kita tanam, dan apapun yang ingin kita dapatkan jangan pernah kita lakukan sesuatu hal yang terlarang untuk mendapatkan yang kita inginkan.
