"Jangan pergi kemana-mana! Jangan berkumpul! Lihat apa yang terjadi pada India!"
"Waspada gelombang 2 seperti India! Anti kendor!"
Begitu banyak peringatan layanan masyarakat dikumandangakan awal Mei sebelum masa liburan Idul Fitri lalu. Semua tampak takut Indonesia akan mengalami apa yang India lalui, sebuah efek masif yang diakibatkan kesembronoan orang-orang di dalamnya. Akun-akun edukatif terkait pandemi bergelirya tanpa hentinya menunjukkan ke-keos-an yang terjadi di Negara Anak Benua tersebut. Ntah apakah dominasi konten tersebut "mengenai" hati masyarakat Indonesia, saya rasa pun hati dan otak warga di negara ini masih keras atau yang lebih perlu jadi perhatian, kurang peduli?
Sebagai dokter, sudah 3 bulan saya berfokus pada tindakan promotif dan preventif COVID-19, khususnya vaksinasi. Peningkatan drastis kasus pada Januari - Februari post-liburan tahun baru sudah cukup membuat penat pada tenaga kesehatan. Berbagai pengingat pun juga sudah dikumandangkan sebelum periode liburan tersebut, namun sedihnya masyarakat yang bebal sulit dihasut.