Penelitian ini berfokus pada pemetaan habitat bekantan (Nasalis larvatus), primata endemik yang terancam punah, di Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Dengan metode Maxent (Maximum Entropy), penelitian ini memanfaatkan titik koordinat keberadaan bekantan dan variabel lingkungan penting seperti jarak dari sungai, suhu permukaan tanah (LST), indeks vegetasi (NDVI), serta jarak dari permukiman, perkebunan, dan persawahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa habitat bekantan yang ideal ditandai dengan kedekatan pada sungai, vegetasi lebat, dan lokasi yang jauh dari aktivitas manusia.
KEMBALI KE ARTIKEL