Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Kritik Film "Kartini"

10 Maret 2021   11:42 Diperbarui: 10 Maret 2021   12:09 1271 2
Kebodohan dan keluguan perempuan tanah Jawa pada zaman dahulu membuat para perempuan saat itu dianggap hanya sebagai teman pelengkap bagi laki-laki yang posisinya berada di belakang. Yang mana perempuan saat itu tidak memiliki hak untuk maju ataupun sekadar mengungkapkan pendapat. Pada saat itu sekolah bagi perempuan tidak diperbolehkan mereka dipingit hanya boleh berdiam diri saja di rumah.

Namun Kartini hadir membebaskan semua itu yang terangkum dalam sebuah film "Kartini" yang diangkat langsung dari kisah nyata seorang tokoh emansipasi wanita yaitu Raden Ajeng Kartini yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Film ini menceritakan tentang kehidupan Kartini (Dian Sastrowardoyo) yang memperjuangkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Sosok Kartini digambarkan sebagai seorang pemberontak  dan tak segan melawan orang yang menantangnya di saat ia tidak melakukan hal yang salah. Seperti saat ia melawan kakaknya yang berusaha memisahkan kamarnya dari ibu kandungnya, MA Ngasirah (Cristine Hakim) yang dirinya memang bukanlah berstatus bangsawan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun