Â
 Al Farabi atau  nama lengkap Abu Nasr adalah Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Al Uzalagh Al Farabi adalah seorang ulama Islam. Ia lahir di Wasij, Kazakstan pada tahun 870 / 275 H. Al-Farabi menjelaskan bahwa tujuan filsafat dan agama adalah memiliki tujuan yang sama, yaitu  mengetahui segala sesuatu secara bersama-sama. Bedanya, filsafat menggunakan proposisi umum yang  ditujukan kepada kelompok tertentu, sedangkan agama menggunakan  iqna'i (perasaan terpuaskan) dan representasi kata-kata pada gambar adalah untuk semua  bangsa, semua orang dan semua orang.
Untuk menjawab pertanyaan ini, menurut AlFarabi  Tuhan itu Esa dan Murni (Kemuliaan), bukan berdasarkan gambaran imajiner manusia. Jika ada lebih dari satu Tuhan, maka Tuhan terkadang memiliki bentuk sempurna yang sama atau berbeda dalam karakteristik tertentu. Dengan demikian, setiap Tuhan memiliki dua jenis atribut, yaitu karakteristik umum yang dimiliki  oleh para Dewa ini dan karakteristik unik yang ada di dalam setiap Tuhan. Ini adalah sesuatu yang tidak mungkin. Demikian juga, karena Tuhan itu satu, Dia tidak dapat didefinisikan, karena batasan berarti pengaturan, yaitu yang menggunakan spesies dan dewa atau menggunakan materi dan bentuk. , seperti halnya dengan Jauhar (benda), sedangkan semua itu  mustahil bagi Tuhan. Jadi Tuhan tidak dapat dibatasi secara sempurna oleh pribadi yang terbatas ini. Pengertian rasionalisme mendefinisikan akal, sedangkan menurut Al-Farabi tidak semuanya dapat dijelaskan dengan akal tetapi juga dengan jiwa, dimana jiwa sama dengan konsep agama. Sama seperti konsep ketuhanan Al-Farabi bahwa Tuhan tidak dapat dijelaskan oleh akal manusia, tetapi dijelaskan oleh jiwa bagaimana kita dapat menerima kebenaran  dengan mempercayainya, ini menyangkut imannya.