Memang, pada saat itu arus studi saya hanya berorientasi pada istilah “
go with the flow” saja. Teman memilih IPA, ya sudah diikuti saja tanpa ada pemikiran mengenai apa yang sebenarnya saya inginkan. Konsekuensi memilih jurusan IPA pun tak terbesit sama sekali. Untuk belajar saja rasanya butuh usaha yang sangat ekstra. Satu hal yang saya pahami betul-betul adalah kecintaan saya terhadap Bahasa Inggris dan bagaimana saya mengaplikasikannya pada interaksi-interaksi yang saya lakukan dengan orang luar negeri baik virtual mau pun realita.
KEMBALI KE ARTIKEL