Empat, lima mungkin enam tahun atau lebih bolak balik menuntut ilmu disatu kampus, bergaul dan merangkai hiduptentu mengukir kenangan yang sangat membekas dalam hati serta jiwa seseorang, suka duka sempat terangkai disana, keindahan masa muda sempat dilewati disana, keakarab dan gejolak kemudaan menjadi nuansa indah yang tak bisa dilupakan seumur hidup, terik siang kemarin masih menyengat ketika kabar dibakarnya Gedung Perkuliahan Fakultas Teknik Arsitektur dan Elektro Universitas Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara oleh orang/sekelompok orang yang dikabarkan adalah mahasiswa fakultas Hukum UNSRAT, Rabu (5/3/2014). Belum jelas identitas pelaku pembakaran.
Panas sangat terik di kota Bitung SULUT (sekira 45 km dari Kata Manado), rekan-rekan kerja saya yang kebanyakan alumni Fakultas Teknik Arsitektur, yang lulus 10 tahun lalu, 5 tahun lalu bahkan ada yang baru lulus tahun lalu terkesima dengan berita adik-adik angkatan mereka (melalui BBM, FB, SMS dan pembicaraan telpon), “Arsitektur hangus!”, teriakan Regina (alumni Arsitektur UNSRAT 2006), memecahkan kebisuan kami yang berada dimobil Toyota Avansa yang sementara membawa kami dalam urusan pendampingan pemerikasaan BPKP (Badan Pemeriksaan Keuangan Propinsi) untuk kegiatan Program pemberdayaan masyarakat dikota Bitung SULUT. Adik Regina, yang adalah salah satu mahasiswa di Fakultas Teknik Arsitektur mengabarkan hal tersebut lewat telpon. Beberapa menitkemudian (sementara kami pemeriksaan dilapangan), terdengar Gerald (alumni Arsitektur UNSRAT 2005) menerima telpon dari seorangteman yang ada dilokasi kejadian mengabarkan hal yang sama, Tiara (alumni Arsitektur UNSRAT Angkatan 2009) menatap Ipadnya sambil bergumam dengan suara bergetar, “Sayangeh...torang pe kandang so tabakar....” (“Sayang, kandang kami sudah terbakar”), ternyata Kandang adalah nama sebuatan yang diberikan mahasiswa dan dosen khusus unutk Gedung Perkuliahan Fakultas Teknik Arsitektur UNSRAT.