Banyak para tokoh dan pemikir kelas dunia seperti para Peraih Nobel, setelah mendalami betul-betul SCIENCE, mendapatkan keinsafan bahwa Science memiliki keterbatasan. Banyak hal yang berada diluar jangkauannya. Richard Ernst, Peraih Nobel dari swiss, pernah mengatakan “Science and technology alone cannot solve the problems of the new millennium. We need additional guidelines for our actions, for the selections of our research projects and research goals. These guidelines have to do with ethics, with philosophy, and with faith” yang terjemahannya kurang lebih adalah, “Sains dan Teknologi saja tidaklah cukup untuk memecahkan masalah-masalah yang akan kita hadapi pada millennium baru (abad 21) ini. Kita memerlukan tuntunan tambahan dalam setiap tindakan kita, dalam setiap proyek kita dan dalam setiap riset ilmiah kita. Segala tuntunan ini hendaknya berhubungan dengan ethics, filosofis dan iman (spiritualitas)” Jadi dengan kata lain dalam mengembangkan Sains dan Teknologi perlu sebuah tuntunan etis dari jalan Spirituality, karena tak cukup mengandalkan rational thinking, seperti yang ditambahkan oleh Peraih Nobel jenius ini, “I am convinced that by purely rational thinking, based on the value-free laws of science, we cannot find ultimate solutions and we cannot create a lasting global order that prevents violents conficts.”
KEMBALI KE ARTIKEL