Konflik pada dasarnya adalah ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan. Setiap kehidupan manusia pasti akan selalu terjadi konflik, konflik bisa terjadi pada siapa saja sekalipun itu kerabat dekat bahkan keluarga sendiri. Soerjono Soekanto mendefinisikan konflik sebagai suatu proses sosial orang individu atau kelompok manusia yang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Dalam memahami konflik salah satu cabang ilmu sosial yaitu sosiologi konflik memiliki Tokoh yang banyak terlibat menyumbangkan pemikiran dan menemukan teori konflik misalnya saja di tokoh sosiologi klasik ada karl marx yang mengangap konflik itu terjadi karena adanya perbedaan kelas antara kelas kapitalis dan buruh. Adapun di era modern tokoh seperti lewis coser yang membedakan konflik terdiri dari 2 jenis yaitu konflik realistis dan konflik non realistis.
KEMBALI KE ARTIKEL