Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kecemburuanku dan Kecemburuan-Nya

17 Oktober 2010   23:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:21 149 0
Aku duduk menyudut di kamarku.

Menangisi dia.

Dia selama ini selalu ada untukku.

Dia kekasih pujaanku.

Rasanya aku sudah terbiasa setiap hari dimanja oleh sms-sms dan telpon darinya.

Begitu juga dengan kata-kata masnis dan lembut yang terucap dari bibirnya.

Kini dia telah bersama yang lain dan aku terlupakan.

Lagu "sang Mantan" yang dinyanyikan Nidji rasanya sangat mengiris hatiku.

Aku merasa terbuang!!!

Ku ingat masa-masa indah bersamanya.

Masa-masa dengan seribu puja-puji dan begitu indah ku rasa.

Rasanya tak bosan-bosan tiap hari membaca sms-sms cinta darinya.

Rasanya tak bosan setiap hari mengucap kata-kata cinta untuknya.

Di sudut kamar ini, aku menangis, sambil memegang handphone-ku.

Tiba-tiba aku tersentak.

Terlihat di sudut meja kerjaku sebuah buku, kitab, dengan seribu puja-puji serta kebenaran.

Oh Tuhan!

Hina nian hambaMu ini.

Setiap kali kuhabiskan waktuku dengan membaca sms darinya, aku lupa membaca mesej-mesej-Mu yang kau sampaikan dari Ayat-ayat indahMu.

Setiap kali ku ucapkan kata-kata cinta untuknya, aku lupa menyatakan cintaku padaMu.

Setiap kali aku memohon cinta darinya aku lupa mengharapkan cinta dariMu.

Kini pantaskah aku cemburu, terhadap cintaku yang tak seberapa padanya dibanding Kau yang begitu mencintaiku.

Dengan semua keinginaku yang selalu Kau penuhi dan semua hal terbaik yang telah Kau gariskan untukku.

Kini pantaskah aku masih mengharap cintanya sementara cintaMu padaku luar biasa besar.

Tidak boleh lagi aku berpaling,

Tidak boleh lagi aku pergi,

Aku jauh, Engkau jauh..

Aku dekat, Engkau dekat..

Kini ku berharap ku kan selalu dekat denganMu..

Kembali menjadi kekasihMu..

Maafkan aku, kekasih sejatiku...

Ampuni aku...

Ku tak ingin berpaling dariMu...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun