Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Jangan Remehkan Mereka

31 Juli 2013   15:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:47 71 0
Jakarta yang sudah penuh sesak khususnya dengan berbagai kemacetan di hampir seluruh jalan membuat saya memilih menggunakan jasa ojek ke kantor, begitu pula dari kantor ke rumah. Daripada saya musti berpusing-pusing ria di jalanan yang terkadang hanya merayap pelan-pelan, mending naik ojek yang bisa selip sana sini. Selain itu naik ojek menghemat waktu berharga saya, dimana bila saya memilih naik angkutan umum, mau itu bus atau taksi, bisa tua di jalan, wong kadang bisa 1 sampai 1.5 jam perjalanannya :( Nah, dengan ojek bisa cuma 30-40 menitan saja, enak kan, bisa segera bertemu anak-anak di rumah :D intinya sih gak capek di jalan, tinggal duduk manis dan sampai rumah :) [caption id="attachment_656" align="aligncenter" width="388" caption="Ojek Sepeda"][/caption] Hampir setiap hari naik ojek, banyak sekali pengalaman dengan para bapak-bapak ojek langganan saya. Rata-rata mereka sudah 'sepuh' alis tua, namun masih gesit dalam mengendarai motor mereka. Dan satu lagi, mereka penuh tanggung jawab terhadap penumpangnya. Hebat deh! Salah satunya Bapak Udin. Saya sudah berlangganan sejak 2007. Beliau ini rupanya dituakan di lingkungan rumahnya, dan kerap memimpin sholat jumat di masjid, dan beliau sangat bijaksana menyikapi hidup. Bayangkan, sebelum menjadi ojek, beliau pernah bekerja di pabrik semen sebelum akhirnya beliau pensiun dini. Waktu di pabrik itu, beliau menjabat sebagai (kalau tidak salah) kepala keamanan, dengan banyak anak buahnya. Tatkala pabrik semen itu berganti nama, terjadi pengurangan karyawan, dan beliau ini di pensiunkan dini. [caption id="attachment_669" align="aligncenter" width="388" caption="Ojek motor dengan penumpangnya"][/caption] Terbiasa bekerja, membuat beliau ini risau, apalagi sudah berumur, sulit mendapatkan pekerjaan. Namun karena masih harus membiayai keluarga, akhirnya beliau memutuskan menjadi tukang ojek. Awalnya berat bagi beliau, karena ada sedikit rasa malu, dan mungkin gengsi saat bertemu dengan para mantan bawahan atau rekan kerjanya, tapi beliau akhirnya bisa menepis rasa itu. "Toh selama kerjaan ini halal, dan bisa menghidupi keluarga saya, kenapa tidak mba?" begitu ucap beliau kepada saya. Wah, saya musti belajar dari beliau, salut! Banyak kisah hidup Bapak Udin ini yang mungkin kalau saya tuliskan semua bisa jadi cerita bersambung. Tapi intinya, beliau mengajarkan arti hidup kepada saya. Ada lagi Bapak Surya. Saya belum lama berlangganan dengan beliau, namun wawasan beliau ini sangat luas. Rupanya Pak Surya ini sangat gemar membaca dan menonton berita. Segala tipu-tipu politik dan seluk beluknya beliau sangat paham, ibaratnya gak akan dibodohin dengan aktor-aktor politik. Beliau mempunyai pendapat atau opini yang kuat, terlihat dari obrolan kami soal politik, pemimpin dan lainnya. Segala berita rasanya dilahap beliau sebelum tidur malam, dan paginya, koran pun menjadi bacaan wajib...dan saya mendapat teman mengobrol seru sepanjang perjalanan :D [caption id="attachment_658" align="aligncenter" width="388" caption="Ojek di Aceh atau dikenal Becak Motor"][/caption] Masih banyak lagi Bapak-bapak ojek langganan saya dengan berbagai cerita dan kisah hidup yang mengharukan, memberi semangat dan menceriakan perjalanan saya menuju kantor. Disini saya belajar bahwa apapun pekerjaan kita, kita bisa kok maju, bisa berwawasan luas, bahkan berguna bagi sesama. Apapun pekerjaan kita yang jelas selama itu halal dan tidak menyalahi aturan atau hukum, yang penting bisa berguna untuk keluarga, menghidupi keluarga dan bahkan menyekolahkan anak-anak setinggi-tingginya. Seperti juga harapan para bapak ojek ini,  mereka pun ingin agar kelak anak-anak mereka akan jauh lebih maju dan berguna dibanding mereka. Amin. Rasanya itu juga doa semua orang tua, tak terkecuali saya. [caption id="attachment_671" align="aligncenter" width="388" caption="Bersantai menunggu penumpang di pangkalan ojek"][/caption] Keterangan :

  1. Foto-foto hitam putih :  Ojek Sepeda dan Ojek di Aceh karya fotografer handal Ahmad Zamroni yang juga teman saya. Bisa tengok blognya http://blog.ahmadzamroni.com dan follow twitternya @roni_az
  2. Foto-foto berwarna : Ojek motor dan Pangkalan Ojek karya fotografer handal Iwan Madari yang juga teman saya. Bisa tengok di www.flickr.com/photos/kurokage/ dan follow twitternya @Iwan_madari
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun