Seniman dalam pandangan segelap apapun merupakan sosok penting dalam kehidupan. Dia penting tidak hanya karena salah satu asma Allah adalah Jamal (keindahan). Juga dalam kitab suci Al-Qur'an terdapat ayat yang berjudul As-Syu'araa (Penyair). Bahkan dari tiga pilar sebuah negar terdapat satu diantaranya estetika, selain etika dan logika. Begitu pula halnya tiga pilar yang sama terdapat dalam diri setiap manusia dan dalam karya cipta. Namun, apakah sosok penting itu telah benar-benar menjadi penting selama ini di Aceh? Apakah seniman yang sering menjadi sanjungan, idola, harapan, kebanggaan, bagi negerinya, ketika dirinya hadir dengan sambutan yang mengagumkan dari orang-orang di negeri lain, pada sebenarnya memang sosok penting di negeri sendiri?
KEMBALI KE ARTIKEL