Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Makan Sate

29 Maret 2014   19:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 34 0

Aku lagi makan sate
pada sebuah restoran angkara murka.
Dagingnya dari tubuh manusia yang hidup di desa-desa,
di pinggiran hutan.
Tusuk satenya dari batang-batang kayu,
yang tumbuh di rimba-rimba belantara.
Minumannya juice darah dan air mata anak-anak desa,
yang kurus kering dan tidak sekolah.
Aku lagi makan sate bersama para penguasa dan cukong-cukong manca negara.
Kegemaranku makan sate dari tubuh orang-orang desa.
Mari makan sate bersamaku,
sambil mendengarkan irama rimba yang sunyi sendiri.


Banda Aceh, 8 Nopember 2013

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun