Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Seikhlas Awan Mencintai Hujan

30 Mei 2024   09:51 Diperbarui: 30 Mei 2024   10:02 325 4
Di langit yang luas, awan berarak pelan,
Menyimpan cerita cinta yang abadi,
Tentang kasih yang tulus, tanpa beban,
Seperti awan yang mencintai hujan dengan ikhlas hati.

Awan putih bersih, memeluk kelembutan,
Menggenggam tetesan air dengan kasih,
Menanti saat yang tepat, penuh kesabaran,
Untuk melepaskan cinta dalam bentuk rintik-rintik.

Hujan datang membawa kesejukan,
Menghapus dahaga bumi yang kering,
Menyentuh setiap sudut dengan keikhlasan,
Menghidupkan kembali yang layu dan gersang.

Dalam setiap tetesnya, ada kisah cinta,
Yang ditulis awan dengan penuh kejujuran,
Tak ada tuntutan, tak ada syarat,
Hanya cinta yang murni, tanpa batasan.

Awan tahu, meski harus menghilang,
Dalam pelukan angin yang membawa pergi,
Cintanya akan selalu abadi,
Dalam setiap tetes hujan yang membasahi bumi.

Hujan turun, mencium tanah yang haus,
Menyuburkan kembali harapan yang pudar,
Mengisi sungai-sungai dengan arus,
Membawa kehidupan ke seluruh penjuru alam.

Awan dan hujan, dua jiwa yang terpisah,
Namun bersatu dalam cinta yang tak terkatakan,
Mereka saling melengkapi, saling mengisi,
Menciptakan harmoni yang sempurna di alam semesta.

Dalam setiap petir dan kilat yang menyertai,
Ada rindu yang tak tertahan,
Awan menangis dalam kegembiraan,
Melepaskan hujan dengan penuh keikhlasan.

Awan tak pernah meminta balasan,
Dari bumi yang menerima hujan dengan sukacita,
Ia hanya memberi, terus memberi,
Seperti cinta yang sejati, tulus dan tak berujung.

Di balik setiap badai yang datang,
Ada kekuatan cinta yang tersembunyi,
Awan dan hujan tak pernah menyerah,
Menghadapi segala rintangan dengan berani.

Cinta mereka mengalir seperti sungai,
Menyusuri lembah dan pegunungan,
Menghidupkan setiap tetumbuhan,
Mengisi danau dan lautan dengan keindahan.

Awan dan hujan, pelajaran tentang cinta,
Yang tak pernah menuntut, hanya memberi,
Mereka mengajarkan kita arti ketulusan,
Dalam setiap tetes yang jatuh dari langit.

Saat matahari terbit, mengusir kelabu,
Awan tahu waktunya untuk pergi,
Namun cintanya tak pernah pudar,
Tertinggal dalam setiap butir embun pagi.

Hujan yang reda meninggalkan jejak,
Cinta yang menghidupkan bumi yang lelah,
Mengalir dalam sungai, meresap dalam tanah,
Menghidupkan setiap benih harapan yang tertanam.

Awan dan hujan, sebuah keikhlasan sejati,
Mereka berbicara dalam bahasa cinta,
Meski terpisah oleh angin yang berhembus,
Hati mereka selalu bersatu dalam ikatan yang kuat.

Setiap musim yang berganti,
Membawa cerita cinta mereka yang abadi,
Awan yang menanti, hujan yang turun,
Mereka adalah simbol dari ketulusan yang sejati.

Dalam gemuruh dan rintik yang lembut,
Ada pesan cinta yang tersirat,
Awan dan hujan, pelajaran tentang ikhlas,
Mencintai tanpa pamrih, memberi tanpa batas.

Hingga akhir zaman, cinta mereka akan tetap ada,
Menjadi bagian dari siklus kehidupan,
Awan mencintai hujan dengan seikhlas hati,
Mengajarkan kita tentang arti cinta yang abadi.

Di bawah langit yang biru,
Di setiap sudut bumi yang basah,
Kita menemukan cinta yang tak terhingga,
Seperti awan yang mencintai hujan dengan segenap jiwa.

Dalam setiap tetes hujan yang jatuh,
Ada cinta yang tak pernah pudar,
Awan dan hujan, kisah yang abadi,
Mengajarkan kita arti cinta yang sejati.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun