Lagu dengan judul Terlalu Lama yang terkesan anggun namun sekaligus jantan ini sepertinya cukup bagus untuk dijadikan salah satu motivasi buat para cewek untuk bernyali dalam melakukan first move. Liriknya membuat semua hal yang sebelumnya terasa tabu dan memalukan menjadi begitu benar dan gamblang. Memang ini bukan termasuk hal baru lagi di era Kabinet Indonesia Bersatu ini. Banyak orang memandang bahwa cewek mengungkapkan perasaannya ke cowok adalah hal yang sudah sangat lazim. Tapi ngaku deh, para cewek, tetap saja kita merasa terintimidasi dengan ide tersebut. Entah sudah semodern apa kebudayaan kita atau sejauh mana emansipasi wanita diterapkan, tetap tidak bisa semudah itu menyatakan cinta pada cowok yang kita taksir. Setuju? Sekali lagi, easier said than done. *Manggut-manggut.
Banyak sih faktor yang mempengaruhi selain pola pikir yang masih terlalu kental dengan kebudayaan masyarakat timur. Salah satunya mungkin adalah gengsi. Bagi aku pribadi, cewek itu terlihat anggun saat gengsinya menjadi prioritas. Kamu boleh tidak setuju, karena ini memang sebatas teori asal bukan hasil penelitian. Tidak selalu berujung manis memegang prinsip seperti ini, ada kalanya kamu akan menyesali sesuatu dan mengutuk habis-habisan gengsimu yang terlalu tinggi. Tapi percaya atau tidak, justru itulah yang menjadikanmu dirimu yang sekarang. Tidak terkecuali dalam urusan cinta, yang namanya gengsi pasti ikut ambil suara. Terlebih saat kamu memutuskan untuk menyatakannya. Yang terlintas di otak cewek saat pertama kali mendengar kata ‘nembak’ pasti, "Gengsi ah! Seharusnya cowok yang ngomong duluan. Bagaimana kalau nanti aku ditolak? Mau ditaruh dimana nih muka?" Aku setuju 200 persen dengan pikiran semacam ini, karena memang bukan kodrat kita untuk ditolak. Pernah dengar ungkapan bahasa Jawa, ‘cowok menang milih, cewek menang nolak’? Nah itu tuh yang membuat kita jadi maju mundur saat mau bilang cinta. *Manggut-manggut lagi.
Tapi dalam situasi tertentu, selalu ada pengecualian. Setinggi apapun gengsi seorang cewek, saat dia sudah memutuskan untuk melakukan ‘penembakan’, bukan berarti dia sudah kehilangan gengsinya. Jangan salah sangka, justru itu tindakan paling cerdas yang dilakukan olehnya. Tidak mudah bagi tipe cewek seperti ini untuk mengungkapkan perasaan, jadi saat dia rela mengesampingkan sejenak prioritasnya tersebut demi seseorang, bisa dibayangkan dong sehebat apa cowok tersebut? Yang jelas jauh lebih berharga dari sekedar ‘mubazir kalau tidak dicoba’. Lantas, apa tujuan sebenarnya?
It goes like this. Perasaan yang dipendam itu selain bisa menimbulkan jerawat (ini kata orang-orang, aku sih tidak percaya), juga sangat mengganggu ketenangan hidup lho. Bagaimana hidup bisa tenang kalau ada seseorang di luar sana yang eksistensinya secara konstan membuat emosimu jungkir balik, kadang senang kadang sedih, kadang khawatir kadang marah, dan ‘kadang’ yang lainnya. Seolah kamu tidak punya lagi kontrol pada dirimu sendiri. Yang menjengkelkan adalah kita tidak bisa menyalahkan si dia untuk ini, karena memang dia melakukannya secara tidak sengaja. Bagaimana mau sengaja, dia bahkan tidak tahu perasaan kamu padanya?
Akan tetapi, yang paling menyebalkan saat seorang cewek menyukai cowok dengan diam-diam adalah kita akan secara otomatis merasa ‘tergantung’ olehnya. Analoginya seperti ini. Anggap cowok itu seperti sepasang sepatu. Tidak ada maksud tertentu, ini hanya sebatas own preference. Kita seperti berdiri di depan sebuah toko sepatu dan terus menatap sepasang sepatu cantik yang terpajang di etalasenya tanpa benar-benar berniat membelinya. Kita tidak akan tahu bahwa ada sepatu sejenis yang mungkin di jual di toko lain, atau paling tidak sepatu yang tidak kalah cantiknya. Jadi tidak ada salahnya bukan kalau cewek tertentu memilih masuk ke dalam toko tersebut dan menanyakan harganya? Kalau ternyata dijual dengan harga yang terjangkau, bersukur saja karena berarti kita bisa membelinya dan segera membawanya pulang. Sebaliknya, kalau ternyata sepatu itu terlalu mahal, atau mungkin sudah terjual pada pelanggan lain, paling tidak kita bisa meninggalkan toko tersebut tanpa ada rasa penasaran dan siapa tahu dalam perjalanan pulang nanti kita melintasi toko lain yang mempunyai sepatu yang justru lebih cantik. Kemungkinan itu selalu ada lho.
Jadi buat para cewek, tidak usah ragu untuk mengungkapkan perasaan. Kamu tidak akan rugi apa-apa kok. Justru saat memendam perasaan itu lah kamu akan rugi, rugi waktu dan juga emosi. Pada akhirmya kembali pada hukum alam, kalau tidak ditembak, ya nembak. Bukan begitu? Akhir kata, “Selamat ‘nembak’ ya?!" *Senyum manis.