Entah apa lagi alibimu, hanya saja aku sudah begitu lelah dan malas menanggapi semua kepalsuan-kepalsuan lainnya.
Hal terberat dalam hidupku adalah kamu.
Apalagi saat melihatmu mencintai orang lain.
Aku pikir tadinya cukup dengan hati kita berdua ini.
Hati kamu mungkin memilihku tetapi hatiku selalu memilihmu.
Aku pikir tadinya cukup seperti itu.
Walaupun aku tahu kadang-kadang hati berkembang, dan memiliki pilihan lainya.
Dan waktu itu aku merasa cukup.
Kecuali hari ini!
Lukaku engkau garami!
Dan akhirnya memang aku harus memilih…
Hatiku harus membuangmu…
Demi apa?
Demi apapun aku benci kamu!