Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Isra' Mi'raj sebagai Momentum Penguatan Iman dan Membangun Ketahanan Mental di Tengah Ujian Kehidupan

30 Januari 2025   21:13 Diperbarui: 30 Januari 2025   21:13 52 0
Peristiwa Isra' Mi'raj merupakan salah satu momen paling bersejarah dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Isra' Mi'raj yang terjadi pada 27 Rajab menjadi bukti kekuasaan Allah SWT. dan sekaligus ujian keimanan bagi umat Islam. Di tengah berbagai tantangan kehidupan modern saat ini, momentum Isra' Mi'raj dapat menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran dalam membangun ketahanan mental serta memperkuat keimanan. Peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada masa-masa sulit dalam kehidupan Rasulullah SAW. tepatnya setelah kehilangan dua orang yang sangat beliau cintai yaitu istri tercinta beliau Khadijah ra dan paman yang selalu melindungi beliau, Abu Thalib. Periode ini dikenal sebagai 'Amul Huzni atau Tahun Kesedihan. Namun, justru di tengah kesedihan mendalam inilah, Allah SWT menganugerahkan mukjizat luar biasa kepada Rasulullah SAW. berupa perjalanan spiritual dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra') dan dilanjutkan dengan perjalanan ke langit ketujuh (Mi'raj). Perjalanan spiritual ini mengajarkan beberapa nilai penting yang dapat kita petik dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. Pertama, setiap kesulitan pasti ada hikmah dan jalan keluarnya. Sebagaimana Allah SWT. memberikan penghiburan kepada Rasulullah melalui Isra' Mi'raj, setiap muslim hendaknya yakin bahwa di balik setiap ujian terdapat hikmah yang Allah SWT. siapkan. Kedua, Isra' Mi'raj mengajarkan pentingnya ketahanan mental dalam menghadapi cercaan dan ketidakpercayaan orang lain. Ketika Rasulullah SAW. menceritakan pengalaman perjalanan malam beliau, banyak yang meragukan dan mencemooh. Namun, dengan keteguhan iman dan mental yang kuat, beliau tetap menyampaikan kebenaran tersebut. Hal ini menjadi pembelajaran berharga bahwa dalam memegang prinsip kebenaran, kita harus memiliki ketahanan mental yang kuat. Ketiga, peristiwa ini mengajarkan bahwa kedekatan dengan Allah SWT merupakan sumber kekuatan terbesar dalam menghadapi berbagai tantangan. Selama Mi'raj, Rasulullah SAW. menerima perintah salat lima waktu yang menjadi media komunikasi langsung antara hamba dengan Sang Pencipta. Salat tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga sarana untuk membangun ketahanan mental dan spiritual.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun