Hati anak broken home berbicara diam-diam,
Menari sendiri di relung hatinya yang hampa,
Menghadapi luka yang tak pernah terucap.
Langkah-langkahnya seakan melukis cerita,
Tentang rumah yang retak dan sepi,
Ibukota rasa pilu dan kehilangan,
Ayahnya pergi, meninggalkan tanya yang menganga.
Di dalam tidurnya, ia menangis dalam bisu,
Menggapai bayangan yang pergi jauh,
Sepotong-sepotong kenangan terpilin,
Seakan menjadi kanvas rasa hancur yang tak tergambarkan.