Mohon tunggu...
KOMENTAR
Analisis

Damkar Cilegon : Pahlawan Siap Siaga 24/7.

5 Juni 2024   13:30 Diperbarui: 5 Juni 2024   13:41 470 2
Apa yang pertama kali melintas di pikiran kalian ketika mendengar kata pahlawan?

Pahlawan nasional seperti Soekarno, Pangeran Diponegoro, RA Kartini?

Pahlawan kuno seperti Hercules dan Achilles?

Ada banyak sekali contoh pahlawan. Bahkan hingga hari ini. Salah satunya adalah Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau yang lebih kita kenal sebagai Damkar.

Mereka hadir di setiap kota. Menjadi bagian dari rangkaian kisah penyelamatan kemanusiaan. Tak terkecuali juga dengan Kota Cilegon, Banten.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cilegon berada di garis depan dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. Keberadaannya sangat vital dalam menjaga keselamatan masyarakat. Banyak orang pasti mengira bahwa tugas Damkar hanyalah melawan si jago merah, memadamkannya sebelum semakin banyak kerusakan. Namun, selayaknya dalam animasi Upin & Ipin, nyatanya banyak sekali tugas yang bisa dilakukan oleh Damkar.

Damkar menjadi dinas yang multifungsi. Eksistensinya menjadi pelita dalam benak masyarakat untuk selalu merasa aman dan damai. Keberadaannya sangat vital sehingga memerlukan perhatian khusus dalam strategi komunikasi.

Zaman terus berubah, tahun kian berganti, ada banyak terobosan teknologi yang hadir nyaris di tiap harinya. Lanskap masyarakat terus berubah, begitu juga dengan iklim kemasyarakatan. Ada banyak sekali tantangan kompleks modern yang hadir beriringan dengan peluangnya yang besar. Dalam menghadapi kompleksitas tantangan modern, mulai dari peningkatan kejadian kebakaran hingga perkembangan teknologi informasi, penting untuk mengevaluasi dan memperkuat upaya komunikasi agar dapat memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat.

Audit komunikasi hadir untuk mengevaluasi bagaimana komunikasi yang terjalin antara Damkar Cilegon dengan masyarakat Kota Cilegon.

Teori dan model menjadi hal yang senantiasa hadir dalam kehidupan manusia. Mereka mencoba menguraikan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, tak ayal memang keduanya digunakan dalam meneliti fenomena sosial di sekitar. Termasuk dalam kegiatan audit.

Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory) berasumsi bahwa interaksi sosial dipandang sama dengan transaksi dagang karena interaksi akan terus berlanjut apabila nilai laba lebih tinggi dibandingkan nilai biaya. Teori ini dapat membantu dalam memahami hubungan antara dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan dengan masyarakat secara lebih mendalam. Ini mencakup pertukaran informasi, dukungan, dan layanan yang saling menguntungkan antara dinas dan masyarakat dalam upaya pencegahan kebakaran dan tanggap darurat. Audit PR dapat menggunakan teori ini untuk mengevaluasi bagaimana interaksi dan komunikasi antara dinas dan masyarakat berkontribusi pada pertukaran sosial yang saling menguntungkan.

Model Strategi Humas Cutlip & Center merupakan model kehumasan yang diperkenalkan oleh Scott M. Cutlip dan Allen H. Center pada 1952 dalam bukunya yang berjudul "Effective Public Relations". Model ini menjadi kerangka yang sangat berpengaruh dalam praktik Public Relations. Model Cutlip dan Center ini tepatnya merumuskan empat proses atau tahapan dari strategi humas, yaitu Fact Finding, Planning, Communication, dan Evaluation. Model ini dapat secara tepat mengevaluasi komunikasi pelayanan publik Damkar Cilegon.

Untuk mengkaji tentunya kita memerlukan metode. Dalam audit ini, metode yang digunakan adalah kualitatif dengan mewawancarai langsung pihak Damkar Cilegon.

Ada beberapa penemuan yang berhasil kami temui dari kegiatan audit ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cilegon. Temuan-temuan ini membantu untuk memahami lebih dalam tentang dinas dan komunikasi yang terjadi di sana kepada publiknya. Memangnya apa saja sih temuannya? Ok, kita bahas berikut!

Kegiatan Sehari-hari Petugas Pemadam Kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Cilegon

Semua kegiatan kerja damkar telah diatur oleh kemendagri, setiap pagi anggota damkar melakukan apel dan serah terima kesiapsiagaan pasukan piket. Tidak hanya dengan sesama anggota damkar, mereka membentuk redkar atau relawan damkar dari setiap kelurahan untuk membantu damkar dalam melaksanakan tugas di seluruh penjuru kota Cilegon.

Pengendalian Risiko dalam Tugas Damkar Kota Cilegon: Sebelum, Saat, dan Sesudah Bertugas

Sebelum menyelamatkan jiwa korban kebakaran, damkar kota cilegon mempersiapkan aman diri sebagai langkah utama yang dipersiapkan dengan menggunakan APD dari ujung kepala sampai kaki. Dengan slogannya yang berbunyi "pantang pulang sebelum api padam" itu, damkar kota cilegon telah mempersiapkan diri sebelum adanya kejadian karena bagi mereka panggilan tersebut adalah tugas kemanusiaan, bukan lagi perintah atasan.

Media Komunikasi Damkar Kota Cilegon dalam Menyampaikan Informasi kepada Masyarakat

Ketika menyampaikan sebuah informasi kepada masyarakat, tentunya Damkar Kota Cilegon memiliki cara paling efektif dengan nol biaya, cara ini dikenal dengan sebutan "Redkar" atau Relawan Damkar. Relawan damkar di sini bertugas untuk menyampaikan informasi dari masyarakat ke pusat begitupun sebaliknya. Akan tetapi, sebagai instansi pemerintah, Damkar Kota Cilegon tentunya memiliki media sosial yang turut aktif dalam menyebarkan konten informasi kepada masyarakat melalui jaringan internet.

Respon Petugas Damkar Kota Cilegon Melakukan Aksi Evakuasi

Saat evakuasi berlangsung, Damkar Kota Cilegon tidak hanya fokus terhadap masalah utama, melainkan ikut serta dalam mengupayakan suasana yang lebih tenang dan kondusif dengan melakukan koordinasi kepada pihak kepolisian atau RT dan RW setempat. Hal ini menjadi krusial lantaran sering ditemukannya masalah yang timbul akibat kepanikan berlebih di masyarakat. Dengan demikian, membuat suasana lebih tenang itu menjadi bagian dari evakuasi yang baik saat bertatapan langsung di masyarakat.

Kendala yang Dihadapi Damkar Kota Cilegon dalam Menjalankan Tugas di Masyarakat

Petugas pemadam kebakaran sering menghadapi berbagai kendala yang menghambat tugas mereka. Yang pertama sih keluhan kami itu kendalanya ada di telepon operator emergency, kalau mati lampu, mati lah dia.. Karena nyambung ke wifi, kalau dulu masih kabel. Makannya banyak yang sering ketika musim kemarau itu satu hari empat kali sampai enam kali complain lahan kosong atau ilalang, sampai kesini orangnya dateng - dateng "Pak, teleponnya mati" Ya mati, orang mati lampu, gimana ya..

Yang kedua kendalanya di jalan raya, akses lalin (lalu lintas), arus, karena musibah itu gak tau waktu. Kami lagi mandi, kami lagi makan, lagi tidur, jadi ada jam - jam tertentu yang bisa memperlambat respon time kami.

Yang ketiga pola pikir masyarakat, bukannya masyarakat tidak tahu aturan - aturan jalan, mereka tahu. Dalam urutan lalin kami, UUD Lalin tahun 2009, ketika sedang terjadi kebakaran, kami itu urutan nomor satu yang harus di prioritaskan di jalan, yang kedua ambulan, yang ketiga iringan tamu negara, lalu yang keempat mobil pengantah jenazah. Cuma begini.. Ada yang kebiasaan memasabodokan, dia tahu kami lewat, dia tahu ada suara sirine kami.

Saat ada kejadian peralatan kami selalu lengkap, strobo, sirine, pengeras suara.. Saya sampai serak kadang - kadang, ada warga yang masa bodo, ada juga yang menggunakan headset, yang sekian persen (dibawah sekali) ketidaktahuan, itu ada di urutan paling kecil, tapi kebanyakan yang terjadi di masyarakat itu kemasabodoan. Kami pernah hampir menyerempet spion, nabrak orang lain (mobil), tapi tidak disengaja. Kenapa? Ya karena mereka menghalangi kami. Intinya kembali ke masyarakat. Kami sudah sebarkan kuesioner, pamflet, sticker untuk menaikan awareness masyarakat.

Kendala yang paling utama itu di jalan raya. Kalau masalah jauh engga nya itu kami punya posko. Jadi untuk menempuh respon time kami sesuai aturan internasional, jauh dekat lima belas menit, gak mungkin dong saya ke Serang / ke Merak dengan waktu segitu kan.. Jadi kami menempatkan pos damkar disana, agar kami tetap bisa menempuh kendala itu, sambil menunggu team utama datang. Semua wilayah saya rasa sudah memiliki pos - pos damkar, sesuai kebutuhan daerahnya dan sesuai kewenangan daerahnya juga.

Strategi Damkar Kota Cilegon dalam Mengatasi Kendala di Lapangan

Terkait masalah di jalan / apa.. Damkar Kota Cilegon sudah mengundang masyarakat, kami juga ada workshop dengan masyarakat, dengan pengusaha, menjelaskan membuat barang - barang pos diluar sana, intinya kami sudah melakukan usaha, walaupun tidak sepenuhnya. Karena kenapa? Yang pasti kalau pemerintah itu pasti kurang (dananya), gak beda Bapak ke anaknya, pasti si anak kurang aja. Kami juga sama, tidak ada yang lebih dari kami untuk pelayanan ke masyarakat, pasti masih kurang.. Cuma dari kekurangan itu, kami terus melakukan inovasi - inovasi dengan yang sudah dijelaskan.

Kami kerja sesuai anggaran juga, kalau memang kami ada anggaran untuk komunikasi publik, lewat radio, atau live streaming, kami laksanakan. Tapi kalau tidak ada, kami tidak laksanakan. Kenapa? Karena perlu biaya, kalau komunikasinya kami menggunakan pamflet atau sticker, selembaran flyer, kami sudah laksanakan juga ke masyarakat. Informasi - informasi yang diberitakan langsung oleh lisan juga sudah dilaksanakan, ke masyarakat, teman - teman relawan, baik itu relawan yang ada di damkar, maupun di luar damkar.

Intinya, semua sudah diupayakan oleh kami dengan segala keterbatasan yang kami miliki, karena ya itu.. Ada yang berbiaya, dan ada yang tidak. Yang paling sulit adalah yang berbiaya, karena kami harus menunggu dana cair dulu, baru melaksanakan tugas. Kalau yang tidak berbiaya, gampang saja, ketemu orang, komunikasi, ngobrol, sambil menyebarkan informasi yang ada.

Kami mendapatkan ranking tiga besar dari Pemerintah Kota Cilegon terkait public service, baik itu penanggulangan kebakaran, ataupun non kebakaran. Kami mendapatkan ranking tiga besar, berarti dengan segala bentuk kekurangan kami, keterbatasan kami, kami masih bisa melayani masyarakat, walaupun sebagai manusia ada kurang dan ada lebih. Kami juga sama, menyebarkan kuesioner lewat link kami dari Pemerintah Daerah, ada terkait public service kunjungan edukasi usia dini, sudah berjalan bulan ini ke lima  sampai tujuh sekolah. Sementara ini link edukasi disebarkan di saat kunjungan saja, di kunjungan edukasi usia dini itupun sasarannya respondennya Ibu Guru. Sementara ini yang diminta sasarannya itu public service. Senin sampai kamis kami kerja untuk edukasi full, terpantau kami diminta laporan ke inspektorat itu ada 42 kali kunjungan edukasi, baik itu kedalam ataupun keluar. Sesuai pimpinan kami, jangan pernah menolak permintaan masyarakat, hari apapun, jam berapapun.

Efektivitas Komunikasi

Efektivitas komunikasi yang dilakukan dalam menyampaikan informasi dari damkar kepada masyarakat sebenarnya terhambat oleh dana anggaran namun dengan itu damkar mengatasinya dengan menggunakan relawan damkar karena relawan damkar ini setiap hari hidup dan deket dengan masyarakat.

Manajemen Krisis: Cara 'tuk Hadapi Krisis yang Bergejolak

Dinas Damkar kota Cilegon dalam mengelola krisis komunikasinya saat dalam keadaan darurat dan menanggapi responnya terhadap kritik dari masyarakat adalah dengan menjalin silahturahmi dan komunikasi yang baik karena menurut narasumber dari pihak damkar Kota Cilegon cara paling efektif untuk menjalin komunikasi yang baik adalah musyawarah dan silahturahmi.

Komitmen Layanan Publik Damkar: Menangani Setiap Pelaporan dengan Profesionalisme

Petugas pemadam kebakaran selalu siap merespons setiap panggilan masyarakat, tidak peduli seberapa kecil atau tampaknya tidak penting laporan tersebut. "Pelayanan publik harus prima. Kita tidak boleh mengabaikan pelaporan masyarakat sekecil apapun,".

Laporan tentang lahan kosong yang terbakar, meskipun jauh dari pemukiman, tetap ditangani dengan serius. "Meskipun tampaknya tidak berharga, kami tidak pernah menyepelekan laporan tersebut,".

Damkar berkomitmen untuk menangani semua pelaporan dengan profesionalisme yang sama, baik yang berdampak kerugian maupun tidak. "Apapun pelaporannya, kami menyikapinya secara profesional. Kami melayani setiap panggilan dengan standar yang sama".

Strategi Damkar: Edukasi Sejak Dini dan Penyuluhan Komunitas

Salah satu strategi utama Damkar adalah edukasi sejak dini. "Kami sering mengundang anak-anak taman kanak-kanak untuk belajar tentang pemadam api. Edukasi ini penting karena kewajiban kami juga mendidik anak bangsa,"

Selain itu, Damkar juga memiliki program penyuluhan ke kelurahan dan perusahaan untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan kebakaran. "Kami rutin mengadakan penyuluhan untuk memberikan pengetahuan praktis tentang pencegahan kebakaran dan tindakan yang harus diambil jika terjadi kebakaran".

Strategi ini mencerminkan komitmen Damkar untuk tidak hanya merespons kejadian kebakaran tetapi juga mencegahnya melalui edukasi dan penyuluhan yang menyeluruh.

Dari temuan-temuan tersebut, dapat kita ketahui dengan seksama tentang bagaimana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cilegon berusaha semaksimal mungkin untuk senantiasa siap siaga selama 24 jam perhari, 7 hari perminggu.

Berbagai cara mereka tempuh untuk bisa menjadi yang terbaik dalam pelayanan publik. Sebagai dinas yang memiliki kata penyelamatan dalam namanya, Damkar telah berjuang untuk memberikan rasa aman pada warga Cilegon. Kualitas yang mereka sajikan pun tidak main-main karena mereka selalu berusaha prima dan profesional.

Dokumentasi dari hasil kegiatan sigap siaga mereka juga terpublikasikan di media sosialnya, yang kami amati adalah instagramnya. Terlihat bahwa Damkar Cilegon selalu sigap dalam menanggapi laporan warga yang meminta pertolongan. Oleh sebab itu, tak ayal memang jika mereka menempati juara 3 dalam hal pelayanan publik.

Dilihat dari sudut pandang Teori Pertukaran Sosial, apa yang telah dilakukan dinas dengan masyarakat menunjukkan pertukaran sosial yang saling menguntungkan. Masyarakat mendapatkan rasa aman dan nyaman, sedangkan Damkar menjadi bisa menjalani tugasnya dengan penuh suka-cita.

Dalam merumuskan strategi komunikasi, mereka telah melakukan Model Cutlip dan Center dengan baik walau mungkin secara tidak disadari. Kesemua tahapan dilakukan dengan cara yang tidak disangka-sangka, salah satunya dengan menggunakan relawan damkar (redkar).

Dengan menggunakan redkar ini, damkar bisa berhubungan dengan masyarakat secara intens untuk mengetahui apa yang terjadi di lapangan, hingga pengeksekusian sosialisasi. Ini merupakan strategi yang sangat tepat untuk menjangkau segala segmentasi masyarakat.

Kendala yang dihadapi paling besar berasal dari teknologi yang bisa mati ketika listrik mati menjadi penghalang yang luar biasa besar bagaikan gunung. Mengapa? Karena keberadaan teknologi telekomunikasi ini sangat krusial bagi dinas yang harus cepat tanggap seperti mereka.

Dari semua pemaparan dapat disimpulkan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cilegon memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga kemaslahatan hidup warga Kota Cilegon. Dalam menjalankan perannya, mereka telah berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Banyak hal telah dilakukan untuk memastikan pola komunikasi berjalan dengan baik kepada publik dengan berbagai segmentasinya. Mulai dari pemanfaatan teknologi, sosialisasi untuk meminimalisir bencana kebakaran, hingga penggunaan relawan damkar untuk menggapai akar rumput.

Demikianlah bagaimana Damkar Kota Cilegon menjadi pahlawan warga Cilegon dalam menjalankan tugas untuk memberantas si jago merah dan penyelamatan.

Si Pahlawan Sigap Siaga 24/7

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cilegon.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun