Program penanaman mangrove mendapatkan perhatian yang signifikan sebagai solusi untuk mengurangi risiko dan juga dampak banjir di wilayah pesisir. Analisis yang mendalam terhadap berbagai studi menunjukkan bahwa mangrove memiliki potensi yang luar biasa dalam melindungi wilayah pesisir dari ancaman banjir. Sistem perakaran mangrove yang kompleks dan unik berperan penting dalam menyerap energi gelombang, menahan sedimen, dan mengatur aliran air, sehingga mengurangi dampak banjir secara signifikan. Sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan Martinez et al. (2022), menunjukkan penurunan tingkat kerentanan masyarakat terhadap banjir hingga 45% di kawasan yang telah dilakukan penanaman mangrove. Penelitian ini menekankan pentingnya perencanaan dan pelaksanaan program penanaman mangrove yang tepat untuk mencapai hasil yang optimal. Penelitian lain yang dilakukan oleh Putra dan Aminah (2023) mendokumentasikan penurunan frekuensi banjir rob sebesar 60% setelah 5 tahun rehabilitasi mangrove di Cilacap. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa program rehabilitasi mangrove dapat memberikan dampak yang signifikan dalam jangka panjang, mengurangi frekuensi dan intensitas banjir rob di wilayah pesisir. Selain itu, Wijaya dan Sari (2021) melaporkan bahwa setiap hektar hutan mangrove dapat menyerap hingga 3.000 meter kubik air banjir. Temuan penelitian ini menunjukkan kapasitas besar mangrove dalam menyerap air banjir dan mengurangi volume air yang masuk ke wilayah pesisir, sehingga mengurangi risiko banjir dan dampaknya terhadap masyarakat.
KEMBALI KE ARTIKEL