Suparman mengungkapkan bahwa tipologi belajar adalah cara seseorang menyerap, mengelola, dan memproses informasi. Dalam buku Quantum Learning yang ditulis oleh Bobby de Potter, dkk, diidentifikasi tiga jenis tipologi belajar: visual, auditori, dan kinestetik. Setiap individu biasanya tidak hanya mengandalkan satu jenis modalitas, tetapi juga menggunakan kombinasi dari berbagai modalitas, yang membawa kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Tujuan dari tipologi belajar adalah untuk mempermudah proses pembelajaran dan membantu siswa dalam menangkap, mengatur, dan memproses informasi. Tipologi belajar mengacu pada pengklasifikasian gaya belajar individu berdasarkan karakteristik kognitif, afektif, dan fisiologis yang berbeda-beda. Dengan kata lain, tipologi belajar berusaha mengenali cara paling efektif bagi setiap individu untuk menyerap, memproses, dan mengingat informasi. Terdapat tiga karakteristik utama dalam tipologi belajar: pertama, kognitif, yang mencakup cara berpikir, memecahkan masalah, dan memahami konsep; kedua, afektif, yang melibatkan motivasi, sikap, dan emosi yang mempengaruhi proses belajar; dan ketiga, fisiologis, yang berkaitan dengan kondisi fisik yang optimal untuk kegiatan belajar, seperti lingkungan belajar yang ideal.