Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Artikel Utama

Menjadi Perawan Tua atau Istri Muda

26 Maret 2015   18:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:57 39 0
Kalau ditanyakan pertanyaan itu ke saya pastinya saya akan memilih atau. Tapi atau bukan suatu pilihan, atau adalah kata sambung yang menyatakan pilihan itu sendiri. Jadi bukan kata atau yang harus dipilih tapi (1) perawan tua  (2) istri muda.

Menjadi perawan tua itu risiko kehidupan. Bagi wanita yang belum menemukan jodohnya bahkan tak menemukan jodoh sampai akhir hayatnya, menjadi istri muda juga pilihan kehidupan yang menjadikan seorang wanita dianggap mengkhianati sesama kaumnya yang tak rela berbagi laki-laki pujaannya.

Dalam menghadapi dilema kehidupan yang penuh misteri ini, manusia disuguhi pilihan-pilihan yang menjadi takdirnya. Takdir itu memang dituliskan di atas langit. Namun, dalam takdir ada pilihan-pilihan dan tawaran-tawaran dan kita sendiri yang memilihnya.

Menjadi perawan tua bukanlah dosa jika memang kita sudah berusaha namun tak kunjung mendapatkan suami pujaan hati. Menjadi istri muda juga merupakan pilihan yang dibolehkan dari segi hukum jika caranya tidak melanggar hukum.

Namun cap istri muda yang terlanjur negatif dalam pandangan masyarakat menjadikan wanita-wanita takut untuk menjadi istri muda bahkan menolak dengan alasan yang kadang membohongi nuraninya. Wanita kadang suka menyembunyikan perasaan bahwa dirinya mencintai seorang laki-laki yang sudah menjadi suami orang.

Anggapan bahwa istri muda selalu menjadi perusak rumah tangga dan perebut suami orang sudah menjadi stempel permanen yang menghinggapi benak semua wanita, bahkan juga pria yang antipoligami. Banyak laki-laki yang sebenarnya kepengen poligami tapi memendam keinginannya itu demi menghindari konflik yang bakalan ditimbulkan dari keluarga yang berpoligami.

Ya semua itu pilihan dan jalan hidup seseorang. Kalau sudah takdirnya menjadi istri muda, mau bilang apa. Yang penting jangan jadi istri simpanan. Istri muda lebih terhormat ketimbang istri simpanan. Bagi yang tidak setuju dengan artikel ini silakan memberikan argumennya dengan sopan tanpa menyerang pribadi penulis.

#Dinda Kirana

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun