Namun, masyarakat Betawi tidak sepenuhnya menerima makanan-makanan tersebut karena rasanya yang berbeda dengan makanan tradisional mereka. Oleh karena itu, masyarakat Betawi menciptakan makanan yang menggabungkan unsur-unsur Barat dan Timur, yaitu kerak telor. Konon makanan ini diciptakan oleh masyarakat Betawi secara tak sengaja, pada saat itu masyarakat Betawi  membuat beragam makanan dengan  memanfaatkan banyaknya buah kelapa pada saat itu. Kemudian dari coba-coba tersebut terciptalah kerak telor.
Kerak telor awalnya dijual oleh para pedagang asongan yang menjajakan makanan tradisional di Jakarta pada abad ke-17. Namun, seiring berjalannya waktu, kerak telor semakin populer dan banyak dijual di pasar-pasar tradisional.