"Milea: Suara dari Dilan" merupakan novel ketiga yang saya baca setelah "Dilan: dia adalah Dilanku Tahun 1990" dan "Dilan : dia adalah Dilanku Tahun 1990". Masih mengusung tema yang sama, salah satunya percintaan remaja, novel tersebut tetap berisikan ilmu dan moral yang semakin pekat namun disampaikan dengan renyah, khas bahasa remaja. Kedekatan faktor tahun dan Bandung-lah yang membuat saya tetap tertarik mengikuti kisah Dilan dan Milea. Kelak, semoga saja, ada versi curhatan Cika dan Mas Herdi seimbang kisah yang ditampilkan berimbang dan berbeda dari novel-novel remaja yang pernah saya baca.
KEMBALI KE ARTIKEL