Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Cerita Cinta Enrico-Ayu Utami: Kisah Cinta Bersejarah....

28 Agustus 2012   08:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:13 1314 0
Judul: Cerita Cinta Enrico

Penulis: Ayu Utami

Penerbit: KPG, Jakarta, 2012

Dari sebuah tulisan di Kompasiana mengenai Ayu Utami dan novelnya, Cerita Cinta Enrico, saya pun mengetahui kalau akhirnya Mbak Ayu pun menikah*. Semula, saya pikir Mbak Ayu takkan menikah tapi walaupun demikian saya senang mengetahuinya karena akhirnya beliau  mantab memilih Prasetya Riksa menjadi suaminya. Namun, kali ini bukan hal itu yang ingin saya bagikan di sini, melainkan isi novel Cerita Cinta Enrico menurut versi saya yang sudah menamatkannya semalam, Senin, 27 Agustus 2012.

Cerita Cinta Enrico terbagi atas tiga bab, yaitu Cinta Pertama, Patah Hati, dan Cinta Terakhir? Bab pertama mengisahkan perjalanan hidup Cung (Enrico) saat baru dilahirkan hingga kanak-kanak. Perjalanan hidup tersebut dikisahkan juga mengenai beberapa peristiwa sejarah yang mengikuti sejarah kehidupan Cung. Salah satunya adalah mengenai ayahnya yang dituduh sebagai pemberontak di Padang. Pada bab ini, Cung dikabarkan sangat mencintai dan memuja ibunya yang nampak indah dan cantik dengan sepatu pantovel berhak tinggi. Selain itu, ibunda Cung merupakan perempuan hebat yang berbeda dengan para istri tentara lainnya karena memiliki beberapa keterampilan seperti menjahit dan mampu berbahasa asing lebih dari satu. Pada bab pertama ini, kisahnya aman, setidaknya bagi saya, artinya tidak ditemukan mengenai tulisan khas Mbak Ayu mengenai orientasi seksual.


Kemudian, cerita bergulir mengenai masa remaja Cung yang dikisahkan secara gamblang pada bab kedua, yaitu Patah Hati. Pada bab kedua ini, Cung patah hati kepada ibunya yang sering berselisih paham dengannya apalagi ditambah dengan pindahnya sang ibu menjadi penganut Saksi Yehuwa. Para penganutnya percaya bahwa "Hari Kiamat" akan terjadi pada tahun 1975 namun hingga tahun 2000, hal tersebut tidak terjadi dan para penganutnya pun tidak beralih kepercayaan malahan semakin menguat. Selain itu, mereka juga melarang hal-hal lainnya, seperti merayakan ulang tahun dan tidak diperbolehkan transfusi darah. Terlahir sebagai Katholik (ibundanya semula Katholik taat) dan seorang muslim tidak menjadikan Chung ikut beralih menjadi seorang muslim dan Saksi Yehuwa, dia tetaplah membaca Al-Kitab dan bersitegang kala ibundanya melarangnya dengan landasan seorang Saksi Yehuwa.

Pada masa remaja Chung, dia bergabung dengan kelompok anak kolong dengan tiga persyaratan di dalamnya. Walaupun dia tak lulus pada ujian kedua, Chung tetap diterima di kelompok tersebut.


Nah, barulah pada bab terakhir, yaitu Cinta Terakhir, keluarlah salah satu 'keseksian' Ayu Utami dalam mengurai kehidupan asmara seorang Chung yang bermesraan dari satu perempuan satu ke perempuan lainnya, baik yang mempunyai istri, kekasih, maupun yang masih single tanpa ada tanda-tanda keseriusan menuju ke tahap selanjutnya. Pada bab ini, dikisahkan ibunda Chung sudah meninggal dan dikubur di pemakaman muslim karena ayahnya masih dihormati pada saat ibunya meninggal. Adapun, ayahnya Chung dimakamkan di pemakaman Kristen di samping makam Sanda, kakak perempuan satu-satunya Cung padahal ayahnya itu menganut Saksi Yehuwa sebelum meninggal. Ayahnya berpindah kepercayaan tak lama setelah ibunya meninggal. Nah, di sinilah Chung bertemu A yang kelak menjadi istrinya. Mereka menikah di gereja dan tidak mencatatkannya di catatan sipil. Pada bab terakhir ini, diuraikan kembali sejarah kehidupan Chung dalam beberapa halaman dan pada akhirnya pun saya mengetahui bahwa Cung yang bernama asli Prasetya Riksa itu telah resmi menikahi Ayu Utami di kehidupan nyata.


*Sidhi Vhisatyah. "Ayu Utami: Cerita Cinta Enrico dan Alasannya Menikah"  dalam ttp://sosok.kompasiana.com/2012/04/11/ayu-utami-cerita-cinta-enrico-dan-alasannya-menikah/


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun