Minyak goreng akhir-akhir ini menjadi primadona bahan perbincangan di kalangan ibu-ibu dan juga kaula muda. Dia pernah jual mahal dan juga langka.
Namun kini keberadaannya terlihat nyata.
Lantas apa permasalahannya. Kenapa sekarang si minyak bisa duduk cantik di mini market padahal beberapa minggu yang lalu rak itu kosong melompong.
Titik permasalahan ada pada harga, apalagi ibu pencinta diskonanan seperti saya melihat harga minyak sekarang agak sedikit menyeringit jidat.
Jika boleh bernostalgia dahulu kala saat "Giant" masih ada, tempat favorit membeli minyak disana. Bukan tanpa alasan, saya senang membeli minyak disana tetunya godaan diskonan yang jadi alasan utama. Bila mujur saya membeli minyak di sana dengan harga 24.000/2 litar. Sekarang harga minyak 51.000/2 litar. (Harga luar pulau jawa)
Bagi saya kenaikan itu tidak berpengaruh begitu besar karena bisa saja saya mengambil alternatif mengurangi memasak dengan minyak beralih ke hal-hal yang lebih sehat. Seperti rebusan, kukusan, pepesan, dioven dan lain sebagainya.
Namun hal ini akan berbeda bila kita adalah penjual gorengan, penjual ayam tepung pinggir jalan, penjual stik kriuk dan lain sebagainya.